Kelakar Habiburokhman, Bilang Prabowo Miliki Indra Keenam

8 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman berkelakar, jika Presiden Prabowo Subianto memiliki kelebihan atau indra keenam yang tak dimiliki kebanyakan manusia.

Indra keenam yang dimaksud, dia menjelaskan, memberikan Prabowo pengetahuan terhadap orang-orang yang berupaya untuk mengkhianati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pak Prabowo ada indra keenam. Begitu ada yang tukang ulah, beliau langsung tahu," kata Habiburokhman dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi bertajuk "Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi" di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025.

Karenanya, dia melanjutkan, jangan pernah mencoba-coba berkhianat terhadap Prabowo. Sebab, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu bukan figur yang mudah untuk dibohongi.

"Mau bohongi Pak Prabowo, susah itu bos!" kata Ketua Komisi III DPR itu.

Adapun, pernyataan Habiburokhman disampaikan dalam rangka menanggapi pernyataan akademisi Rocky Gerung yang mengatakan adanya ketidaknyamanan di internal Kabinet Merah Putih.

Ketidaknyamanan itu, Rocky menjelaskan, terjadi lantaran diterapkannya kebijakan efisiensi anggaran pada seluruh kementerian dan lembaga di pemerintahan Prabowo.

Menurut Rocky, kebijakan tersebut membuat para menteri di kabinet tertekan karena tak memiliki kesempatan untuk bermanuver memanfaatkan dana anggaran untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

"Makanya, saya desak Prabowi reshuffle, isi kabinet dengan energi baru kalau mau transformasi ke demokrasi ekonomi," ujar Rocky dalam kegiatan serupa.

Namun, kata Habiburokhman, reshuffle merupakan hak prerogratif Prabowo sebagai Presiden, dan dilakukan atas banyak pertimbangan. Bukan semata-mata karena dorongan pihak atau golongan tertentu.

"Beliau tahu lah cara bagaimana me-manage sumber daya di kabinet. Strateginya Pak Prabowo itu bagus, jangan di-underestimate," ujar dia.

Adapun, kegiatan sarasehan ini dihadiri oleh para aktivis lintas generasi dalam rangka memperingati 27 tahun reformasi.

Koordinator sarasehan Rusly Haris Moti mengatakan, dialog yang dilakukan para aktivis pada kegiatan merupakan upaya tindaklanjut untuk terus memajukan demokrasi, tidak berhenti pada demokrasi politik semata.

Menurut dia, demokrasi politik yang saat ini telah dicapai, harus dipertahankan sebagai modal dalam membangun dan mentransformasikan ke dalam demokrasi ekonomi.

"Kami ingin demokrasi kita memberikan kebebasan akses terhadap sumber kekayaan negara agar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Moti saat membuka acara.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |