Kalah di Pilpres dan Pilgub, PDIP Dinilai Butuh Figur Istimewa untuk Pimpin DPD Jateng

3 hours ago 3

Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani menyampaikan pidato politiknya pada Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) di Kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (4/9/2024). Kegiatan yang dihadiri ratusan kader dan simpatisan PDIP se-Jawa Tengah tersebut membahas strategi untuk memenangkan para pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, serta Bupati dan Wakil Bupati di wilayah Jateng pada Pilkada Serentak 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, mengungkapkan, PDIP harus memilih figur senior yang istimewa dan mengakar untuk pemimpin DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng). Hal itu mengingat kekalahan yang dialami PDIP di Jateng pada Pilpres dan Pilgub tahun lalu. Padahal Jateng merupakan basis pemilih tradisional PDIP. 

Wahid mengungkapkan, peran ketua DPD PDIP Jateng akan vital pada pemilu 2029. "Jawa Tengah sebagai 'kandang banteng', sebagai basis pemilih tradisional PDIP terbesar di Indonesia dari segi jumlah, butuh figur istimewa," katanya kepada Republika mengomentari karakteristik figur yang dibutuhkan calon ketua DPD PDIP Jateng, Sabtu (13/9/2025). 

Menurut Wahid, calon ketua DPD PDIP Jateng harus mengakar ke akar rumput. "Mengakar itu dalam arti bisa mengonsolidasikan seluruh DPC-DPC di 35 kabupaten/kota, dan itu luar biasa. Artinya pengalaman itu menjadi penting," ujarnya. 

Dia berpendapat, karena adanya faktor pengalaman, DPD PDIP Jateng perlu dipimpin politisi senior. "Menurut saya figur yang senior. Senior itu dalam arti, secara internal sudah matang," kata Wahid. 

Wahid mengatakan, sebelumnya DPD PDIP Jateng dipimpin figur yang cukup kuat, yakni Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Kendati demkian, Wahid menilai, dengan situasi yang saat ini dihadapi PDIP di Jateng, partai berlambang banteng mungkin perlu mengambil pendekatan baru, dibarengi figur yang baru pula. 

Apalagi mengingat PDIP harus menghadapi kekalahan di Jateng, baik pada Pilpres maupun Pilgub 2024 lalu. Menurut Wahid, kekalahan tersebut juga akan menjadi pertimbangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam memilih figur pemimpin DPD PDIP Jateng. 

"Jadi bagaimana PDIP bisa reborn, bisa kembali menang di pemilu yang akan datang. Ini tentu dalam situasi dan kondisi yang berbeda, tantangannya ini jauh lebih berat dibandingkan pemilu-pemilu yang lalu," ucap Wahid.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |