3 hours ago
4
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Iwan Koswara.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Iwan Koswara mengajak generasi muda menyalakan kembali semangat Sumpah Pemuda dengan karya nyata di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.
Menurutnya, peringatan Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk meneguhkan komitmen terhadap persatuan dan kemajuan bangsa.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Semangat Sumpah Pemuda itu bukan hanya soal menghafal ikrar, tetapi bagaimana generasi muda hari ini mampu memaknainya dalam bentuk kontribusi nyata. Baik dalam pendidikan, ekonomi kreatif, sosial, maupun teknologi masa depan,” ujar Iwan saat dihubungi Republika, Selasa (28/10/2025).
Iwan menilai tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia saat ini sangat berbeda dengan generasi terdahulu. Jika dulu tantangannya adalah penjajahan fisik, kini penjajahan yang dihadapi bersifat digital dan mental.
“Kita bisa kehilangan jati diri jika tidak cerdas dan selektif dalam menyerap arus informasi global di tengah arus informasi yang membludak,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi dan sektor agar semangat Sumpah Pemuda tak berhenti pada wacana. Menurutnya, pemerintah daerah bersama lembaga pendidikan dan komunitas kreatif perlu membuka ruang partisipasi bagi pemuda untuk berinovasi dan berdaya.
“Pemuda harus dilibatkan dalam proses pembangunan daerah. Mereka punya energi, ide segar, dan semangat perubahan luar biasa. Tugas kita menyediakan ruang dan kepercayaan,” kata legislator dari daerah pemilihan dapil Depok dan Bekasi itu.
Iwan juga mengingatkan, di tengah situasi sosial yang terkadang terbelah oleh perbedaan pandangan politik maupun agama, pemuda harus tampil sebagai perekat bangsa. “Sumpah Pemuda lahir dari kesadaran bahwa Indonesia hanya bisa berdiri kuat jika kita bersatu. Nilai itu relevan sepanjang masa, sepanjang waktu.”
Iwan berharap, semangat Sumpah Pemuda menjadi energi kolektif bagi generasi muda Jabar. “Kita tidak bisa lagi hanya menjadi penonton perubahan. Saatnya pemuda menjadi pelaku utama dalam membangun Indonesia yang inklusif, adil, dan maju,” ujarnya.
