Insiden Bendera GAM, Wagub Aceh Ajak Semua Pihak Jaga Kekompakan dan Jauhkan Arogansi

2 hours ago 12

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Fadhlullah mengajak semua pihak di provinsi ujung barat Indonesia tersebut, baik TNI, Polri, GAM, maupun masyarakat menjaga kekompakan serta menjauhkan sikap arogansi. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menyikapi insiden antara TNI dan Polri dengan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara pada Kamis (25/12/2025) malam.

"Masyarakat Aceh sedang berduka. Tetap jaga kekompakan dan bahu membahu membantu korban bencana. Jauhkan sikap arogansi," kata Fadhlullah di Banda Aceh, Jumat (26/12/2025).

Fadhlullah menyayangkan apa yang terjadi antara TNI-Polri dan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara tersebut di tengah korban bencana banjir masih membutuhkan penanganan. Oleh karena itu, Wagub mengharapkan semua pihak menahan diri dan tidak menunjukkan arogansi serta memfokuskan pada upaya-upaya penanganan kemanusiaan bagi korban bencana.

"Kami berharap TNI, Polri, GAM, dan masyarakat bersatu padu dan tetap kompak membangun kembali wilayah terdampak bencana," kata mantan anggota DPR RI tersebut.

Ia juga mengajak semua pihak mencegah terjadinya kekerasan serta mengedepankan kebaikan dan membantu masyarakat di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh yang terdampak bencana. Kepada TNI dan Polri, Wakil Gubernur Aceh meminta untuk menahan diri dan menjauhkan arogansi. Serta bersatu padu bersama masyarakat membantu pemulihan daerah bencana.

"Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. Kami juga mengajak semuanya tetap kompak bekerja dan fokus pada misi kemanusiaan membantu masyarakat terdampak bencana," kata Fadhlullah.

Sementara itu, Kapolda Aceh Irjen Marzuki Ali Basyah mengatakan, kejadian antara aparat dengan masyarakat di Aceh Utara tersebut terjadi karena miskomunikasi para pihak. "Para pihak juga sudah bersepakat menjaga keamanan dan ketertiban yang kondusif serta membantu masyarakat menyelesaikan persoalan-persoalan banjir," kata Marzuki Ali Basyah.

Sebelumnya diberitakan, anggota TNI dari Korem 011/Lilawangsa membubarkan aksi sekelompok masyarakat yang membawa bendera Bintang Bulan Merah, bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Lhokseumawe, Kamis (25/12/2025). Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Ali Imran mengatakan, dari pembubaran aksi tersebut, militer menangkap satu orang peserta aksi lantaran kedapatan membawa senjata tajam dan pistol.

“TNI membubarkan kelompok pembawa bendera GAM yang melakukan aksi di tengah jalan. Dan seorang pria bawa senjata api pistol dan rencong diamankan,” begitu kata Kolonel Ali Imran.

Seorang tokoh Aceh, Tsani kepada Republika menyampaikan, ricuh warga dengan TNI itu bermula dari konvoi masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor untuk membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah Aceh Tamiang. Dan konvoi tersebut dilakukan hanya sebagai respons antara sesama masyarakat untuk saling membantu sesama warga Aceh yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor.

“Masyarakat yang akan mengantarkan itu menuju ke Aceh Tamiang. Cuma mereka (dalam konvoi) memakai bendera Bintang Bulan,” kata Tsani, Kamis (25/12/2025).

Saat konvoi tersebut berada di kawasan Simpang Kandang, di Kota Lhokseumawe, sejumlah prajurit TNI melakukan pengadangan. Dan kata Tsani, para anggota TNI itu meminta agar peserta konvoi tak turut membawa bendera-bendera Bintang Bulan. Akan tetapi, para peserta konvoi menolak seruan para anggota TNI itu. “Jadi TNI menurunkan bendara Bintang Bulan. Dan terjadilah kericuhan,” kata Tsani.

Bendera Bintang Bulan selama ini, identik sebagai salah satu simbol perjuangan masyarakat Aceh. Dan bendera Bintang Bulan berwarna merah itu selama ini dianggap sebagai lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dari rekaman video yang dikirimkan kepada Republika, keributan masyarakat Aceh dengan anggota-anggota TNI itu terjadi di jalan raya.

Sekelompok warga yang semuanya laki-laki mengenakan pakaian biasa sehari-hari membawa bendera-bendera putih. Mereka berhadap-hadapan dan saling teriak dengan prajurit-prajurit TNI berseragam loreng dengan menenteng senjata-senjata laras panjang.

Video berdurasi satu menit tiga puluh detik itu sempat merekam anggota TNI yang melepaskan hantaman popor senjata ke seorang warga peserta aksi konvoi. Dan dalam video itu juga terekam seorang warga yang mengenakan pakaian biasa, meninju seorang anggota TNI. Dalam video itu juga, terekam beberapa prajurit TNI yang mengenakan seragam dan membawa senjata laras panjang mendatangi mobil truk peserta konvoi yang memasang kain putih dengan tulisan ‘Tetapkan Bencana Nasional’.

sumber : Antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |