Ini Perbedaan Antara Produksi Minyak dengan Lifting

12 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meresmikan sumur minyak baru di Natuna, Kepulauan Riau, Jumat, 16 Mei 2025 dalam upaya meningkatkan produksi minyak nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, sumur tersebut akan dikelola oleh Medco Energi dan ditargetkan mampu menambah produksi minyak mentah nasional sebesar 20 ribu barel per hari.

Seringkali makna produksi minyak mentah bercampur dengan kata lifting. Kedua kata tersebut mempunyai arti yang berbeda. Menurut Kementerian ESDM, perhitungan produksi dan lifting memiliki perbedaan. Tidak semua produksi minyak mentah dan gas bumi dapat disebut sebagai lifting (dijual). Sebagai contoh, kalau produksi minyak sebesar 100.000 barel per hari, belum tentu bisa dijual 100.000 karena berbagai sebab. Antara lain karena, ketiadaan tanker ataupun jika ada, ternyata tanker tersebut hanya cukup mengangkut sebagian saja. Penyebab lainnya, adanya gangguan ombak sehingga minyak yang diproduksikan terpaksa harus disimpan dulu di tempat penyimpanan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi lifting adalah volume minyak dan gas hasil produksi yang telah melalui proses pengolahan dan siap untuk dijual. Istilah ini menjadi sangat penting dalam industri hulu minyak dan gas bumi (migas) karena berkaitan langsung dengan penerimaan negara. 

Secara sederhana, lifting bisa dipahami sebagai minyak yang benar-benar diangkat dari sumur dan diserahkan kepada pembeli, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor. Proses ini merupakan titik krusial di mana pendapatan negara dari sektor migas terealisasi.

Lifting menjadi dasar perhitungan berbagai komponen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor migas, pajak migas, hingga Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah penghasil.

Untuk memastikan akurasi dan transparansi dalam perhitungan lifting, proses ini diawasi langsung oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Lembaga ini bertugas mengendalikan dan mengawasi kegiatan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia.

Saat ini, SKK Migas mengawasi proses lifting di 237 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Pengawasan dilakukan bersama para pengawas lifting dari SKK Migas, pihak KKKS, hingga surveyor yang mewakili pembeli. Untuk memastikan validitas data, alat ukur yang digunakan harus dikalibrasi dan disertifikasi oleh Direktorat Metrologi secara berkala.

Pada pengiriman ekspor, pengawasan turut melibatkan petugas bea dan cukai. Sementara itu, lifting minyak melalui kapal diawasi setiap kali pengapalan di terminal, sedangkan lifting gas yang dilakukan lewat pipa diawasi setiap akhir bulan pada pukul 24.00 di titik penyerahan.

Peningkatan lifting tidak semata soal menambah volume produksi. Proyeksinya harus memperhitungkan berbagai faktor, seperti kapasitas lapangan migas, penurunan alamiah produksi, hingga proyek-proyek baru yang mulai beroperasi (on stream). Oleh karena itu, peresmian sumur minyak baru di Natuna menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan energi sekaligus mendongkrak pendapatan negara.

Dengan tambahan 20 ribu barel per hari dari Natuna, pemerintah berharap target lifting minyak nasional dapat lebih mudah dicapai, terutama di tengah tantangan penurunan produksi dari lapangan-lapangan tua.

Dikutip dari laman SKK Migas, SKK Migas telah menetapkan target lifting migas sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) yang terdiri dari 605 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas 1.005 ribu BOEPD sesuai target APBN. Pada 2025, SKK Migas menargetkan pengeboran yang lebih masif termasuk kegiatan stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, serta penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR), Improved Oil Recovery (IOR), dan onstream proyek hulu migas.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Usaha PPP Kembali ke Senayan Lewat Seleksi Ketua Umum

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |