Infantino Tepis Kritikan Atas Harga Tiket Piala Dunia 2026 yang Mahal

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden FIFA Gianni Infantino membela kebijakan harga tiket Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Menurut Infantino, tingginya harga tiket sebanding dengan lonjakan permintaan global serta dampak pendapatan Piala Dunia dalam mendukung perkembangan sepak bola di berbagai belahan dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Infantino menyusul kritik dari kelompok penggemar yang menilai harga tiket Piala Dunia 2026 jauh lebih mahal dibandingkan edisi 2022. Menanggapi hal itu, FIFA sebelumnya meluncurkan tiket kategori khusus dengan harga mulai 60 dolar AS untuk meningkatkan keterjangkauan bagi pendukung tim yang lolos kualifikasi.

“Kami menjual enam hingga tujuh juta tiket. Dalam 15 hari saja, kami menerima 150 juta permintaan tiket, atau sekitar 10 juta permintaan setiap hari,” kata Infantino saat berbicara di World Sports Summit di Dubai, Senin (29/12/2025).

Ia menilai angka tersebut menjadi bukti kuat besarnya daya tarik Piala Dunia. Bahkan, Infantino menyebut lonjakan permintaan kali ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah turnamen sepak bola terbesar dunia tersebut.

“Dalam hampir 100 tahun sejarah Piala Dunia, FIFA secara total menjual 44 juta tiket. Jadi, dalam dua pekan, kami seolah bisa mengisi 300 tahun Piala Dunia. Ini benar-benar luar biasa,” ujarnya.

Infantino mengungkapkan, peminat tiket terbanyak berasal dari Amerika Serikat sebagai tuan rumah utama, disusul Jerman dan Inggris. Menurutnya, tingginya animo ini menegaskan posisi Piala Dunia sebagai ajang olahraga paling diminati secara global.

Lebih jauh, Infantino menekankan, pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tiket dan komersialisasi Piala Dunia tidak berhenti di FIFA semata, melainkan dikembalikan untuk membangun sepak bola dunia.

“Yang terpenting, pendapatan ini kembali ke permainan di seluruh dunia,” katanya.

Ia menambahkan, FIFA memiliki peran krusial dalam menjaga keberlangsungan sepak bola di banyak negara, khususnya di wilayah yang belum memiliki sumber pendanaan kuat.

“Tanpa FIFA, tidak akan ada sepak bola di 150 negara. Sepak bola bisa ada karena pendapatan yang kami hasilkan dari Piala Dunia dan kami investasikan kembali ke seluruh dunia,” ujar Infantino.

Dalam kesempatan yang sama, Infantino juga mengumumkan bahwa Dubai akan menjadi tuan rumah upacara Penghargaan Terbaik FIFA tahun depan. Ajang tersebut memberikan penghargaan kepada pemain pria dan wanita terbaik, serta pelatih dan tim terbaik dunia.

“Saya dapat mengumumkan kemitraan baru yang kami jalin untuk menghormati pemain, pelatih, dan tim terbaik, di sini di Dubai,” kata Infantino.

Ia menilai olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga sarana pemersatu lintas negara dan budaya. Penyelenggaraan ajang penghargaan di Dubai diharapkan memperkuat pesan tersebut.

Pada edisi 2025, penyerang Prancis Ousmane Dembele dinobatkan sebagai Pemain Pria Terbaik Dunia, sementara gelandang Spanyol Aitana Bonmati meraih penghargaan Pemain Wanita Terbaik Dunia.

sumber : Reuters

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |