Hubungan Gelap Residen Belanda dengan Putri Keraton Yogyakarta Bikin Pangeran Diponegoro Meradang

2 days ago 7

Minggu, 05 Januari 2025 - 08:03 WIB

loading...

Hubungan Gelap Residen...

Pangeran Diponegoro versi AI. Foto/Instagram @ainusantara

YOGYAKARTA - Perang Jawa antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda berawal dari Keraton Yogyakarta yang kehilangan taringnya. Saat itu memang Residen Belanda baru saja beralih jabatan dari Baron Van Salis ke Antonie Hendrik Smissaert, pada 1823.

Residen baru itu disebutkan memiliki gaya hidup mewah dan suka berfoya-foya. Ia lebih sering berada di vilanya di tengah-tengah perkebunannya di Bedoyo daripada di lojinya.

Bahkan, Smissaert juga memiliki rasa benci mendalam ke Pangeran Diponegoro, yang tidak diketahui alasannya. Ketiadaan pemimpin di Keraton Yogyakarta memperparah ulah Residen Smissaert.

Baca Juga

Kisah 2 Pemimpin Perang Jawa Berselisih saat Pangeran Diponegoro Kobarkan Perang Melawan Belanda

Ia kerap bertindak sesukanya ke pejabat kesultanan. Mereka tidak lagi menghormati adat istiadat Jawa.

Pada rapat-rapat resmi yang diadakan pada Senin dan Rabu, residen selalu duduk di kursi atau mahligai tempat raja duduk, yang disediakan untuk Sultan, yang oleh sementara bangsawan dinilai sebagai pencemaran atas kekuatan gaibnya.

Dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia" tingkat pejabat Belanda juga diperparah mudahnya memasuki area keraton, termasuk mengadakan hubungan gelap dengan beberapa putri keraton membuat Diponegoro prihatin.

Selain masalah moral, konflik pribadi antara Diponegoro dengan Smissaert semakin tajam, sesudah terjadi peristiwa saling mempermalukan di depan umum dalam suatu pesta di kediaman residen atau loji. Saat itu, Diponegoro terang-terangan menentang Smissaert.

Pada suatu hari Smissaert dan Danurejo memerintahkan memasang anjir atau tiang pancang sebagai tanda akan dibuatnya jalan baru, yang sengaja melintasi tanah milik Diponegoro di Tegalrejo. Diponegoro memerintahkan anak buahnya untuk mencabuti pancang-pancang tersebut.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Kisah Pertempuran Sengit...

1 jam yang lalu

Bupati Terpilih Purwakarta...

10 jam yang lalu

3 Pelaku Pelecehan Turis...

11 jam yang lalu

17 Kapolres di Polda...

11 jam yang lalu

Pegawai KSOP Bakauheni...

12 jam yang lalu

Gunung Ibu Erupsi Semburkan...

12 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |