loading...
Hamas memamerkan dominasinya di Gaza saat penyerahan tiga sandera Israel. Foto/BBC
GAZA - Hamas bertujuan untuk menegaskan dominasinya di Gaza, dengan mengirimkan pesan yang jelas bahwa Hamas adalah otoritas yang berkuasa dan akan menentukan realitas pascaperang.
Itu ditunjukkan ketika Hamas menyerahkan tiga sandera Israel.
Adegan di Alun-alun Al-Saraya di Kota Gaza melambangkan fase berikutnya.
Melansir BBC, jal ini menjadi pesan internal bagi kelompok oposisi di Gaza, yang telah menyuarakan kemarahan atas penghancuran rumah dan infrastruktur yang meluas.
Peragaan senjata dimaksudkan untuk menggalang pendukung sekaligus memperingatkan lawan tentang potensi konsekuensi dari menantang kekuasaan Hamas.
Itu juga merupakan pesan kepada saingan lama Hamas, gerakan Fatah, yang berencana untuk memasuki kembali Gaza melalui penyeberangan perbatasan atau upaya rekonstruksi: Gaza tetap berada di bawah kendali Hamas.
Pemandangan ini hanya mengungkap setengah kebenaran. Setengah lainnya terekam dalam ratusan video dan foto yang dibagikan oleh warga Gaza, yang menunjukkan kerusakan luas yang telah menghancurkan sebagian besar kota, desa, dan kota mereka.
Abu Obeida, juru bicara Brigade Qassam Hamas, menyampaikan pidato di televisi yang mengatakan bahwa kelompok tersebut berkomitmen untuk menghormati kesepakatan gencatan senjata dan mendesak para mediator untuk memaksa Israel menghormati perjanjian tersebut. Ia mengklaim keberhasilan proses tersebut akan bergantung pada niat baik Israel.
"Kesepakatan [gencatan senjata]… dapat dicapai lebih dari setahun yang lalu, namun ambisi jahat Netanyahu membuatnya melanjutkan perang genosida ini," kata Obeida, dilansir Al Jazeera. "Kami ingin kesepakatan ini berhasil untuk mengakhiri pertumpahan darah di antara rakyat kami," paparnya.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya