Gen Z Dinilai Semakin Fasih Gunakan Layanan Keuangan Digital

8 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) melihat perkembangan berbagai instrumen pembayaran digital saat ini memberikan pilihan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan setiap segmen masyarakat. Direktur Eksekutif ASPI Yanti Pusparini, mengatakan dengan demografi penduduk yang didominasi Gen Z, fitur-fitur yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses akan menjadi tuntutan bagi penyedia jasa pembayaran untuk terus berinovasi. Kolaborasi antara penerbit uang elektronik dan bank digital diharapkan dapat membuka akses keuangan digital yang lebih luas. "Karena di sisi bank dapat menjangkau calon nasabah penabung baru dari customer based pengguna uang elektronik, yang sebelumnya masih underbanked atau unbanked," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 8 Mei 2025. 

Sebelumnya, platform pembayaran digital Ovo bekerja sama dengan bank dengan layanan digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel dan KakaoBank, yaitu Superbank meluncurkan Ovo Nabung (OVO Nabung by Superbank). Produk ini menghadirkan konsep 'rek-wallet' (rekening e-wallet) yang menggabungkan kenyamanan e-wallet dengan manfaat tabungan digital, semuanya langsung di aplikasi Ovo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yanti berharap produk ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. "Semoga produk yang diluncurkan dapat mendorong lebih banyak pengguna uang elektronik unregistered untuk beralih ke registered sehingga proses Know Your Customer juga akan lebih baik,” kata Yanti. 

Peluncuran Ovo Nabung turut memperkuat tren pertumbuhan layanan keuangan digital di Indonesia sebagai bagian dari upaya strategis untuk mendorong inklusi keuangan digital. Riset Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia dari Populix mencatat 54 persen Gen Z dan Milenial gunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet. 

Hal ini mencerminkan adanya pergeseran dalam perilaku finansial, khususnya di kalangan generasi muda, dari sistem keuangan konvensional menuju solusi digital yang lebih praktis. Sementara itu, riset dari JakPat pada paruh kedua 2024 juga menunjukkan, 94 persen Gen Z di Indonesia menggunakan e-wallet, baik untuk transaksi offline maupun online, dimana 60 persen di antaranya bahkan menjadikannya sebagai tempat menyimpan dana, mempertegas peran e-wallet yang tidak hanya sebagai alat bayar, namun juga instrumen simpanan.

Dalam Ovo Nabung, pengguna hanya perlu upgrade dari Ovo Premier untuk secara instan memiliki rek-wallet dengan bunga tinggi sebesar 5 persen per tahun—membuka peluang bagi saldo harian untuk tumbuh dan memberikan nilai lebih. Ovo Nabung juga menawarkan fleksibilitas maksimal: tanpa batasan saldo, tanpa biaya administrasi bulanan, dan tetap terintegrasi dalam ekosistem digital Ovo dan Superbank. 

Chief Operating Officer Ovo Eddie Martono menyampaikan bahwa peluncuran ini diharapkan menjadi solusi keuangan digital yang relevan untuk masyarakat masa kini melalui kerja sama strategis dengan Superbank. “Peluncuran Ovo Nabung merupakan langkah penting dalam memperkuat peran teknologi oleh Ovo dan Superbank untuk menghadirkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat," katanya. 

Chief Business Officer Superbank Sukiwan juga menjelaskan kolaborasi Superbank dengan Ovo merupakan bagian dari strategi ekosistem Superbank yang dibangun sejak pertama kali hadir di aplikasi Grab pada Juni 2024. Dalam waktu kurang dari satu tahun, timnya telah dipercaya oleh lebih dari 3 juta nasabah—sebuah capaian yang mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap solusi keuangan yang mudah, aman, dan relevan. "Dengan Ovo Nabung, kami memperluas jangkauan dan memperkenalkan cara baru untuk menabung secara fleksibel langsung dari aplikasi yang sudah digunakan jutaan orang," katanya. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |