Donald Trump Tetapkan Kembali Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris

2 months ago 33

Kamis, 23 Januari 2025 - 09:52 WIB

loading...

Donald Trump Tetapkan...

Presiden AS Donald Trump menetapkan kembali Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing atau FTO. Foto/Screengrab video USA Today

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan kembali Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).

Hal itu diumumkan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pernyataan pada hari Rabu, menandai kedua kalinya setelah pemerintahan Joe Biden membatalkan keputusan yang dibuat dalam masa jabatan pertama Trump.

Houthi mulai menyerang kapal militer dan komersial AS di Laut Merah, serta kapal yang mereka klaim terkait dengan Israel sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang diinvasi Zionis Israel sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga

Houthi Klaim Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal Jelajah

Menurut laporan Al Arabiya English, Kamis (23/1/2025), sebuah rekomendasi untuk menetapkan kembali Houthi sebagai FTO telah sampai di meja mantan Presiden Joe Biden selama bulan terakhir masa jabatannya. Namun, Biden memilih untuk menyerahkan keputusan tersebut kepada pemerintahan penerusnya.

Washington Free Beacon, yang pertama kali melaporkan keputusan Trump untuk memasukkan kembali Houthi sebagai FTO, melaporkan bahwa perintah yang akan ditandatangani oleh Trump juga mengecam Iran karena mendukung Houthi.

Laporan itu menambahkan bahwa perintah Trump tersebut sebagai ketentuan kebijakan AS untuk menghilangkan kemampuan dan operasi Houthi.

Dalam salah satu tindakan kebijakan luar negeri pertamanya, Biden mencabut "label" organisasi teroris yang ditetapkan pada Houthi pada hari-hari terakhir pemerintahan Trump.

Tahun lalu, Biden memerintahkan Houthi untuk dicantumkan kembali sebagai entitas Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) tetapi menahan diri untuk tidak menetapkannya kembali sebagai FTO.

Pemerintahan Biden berpendapat bahwa sebutan tersebut dapat menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman, yang sedang mengalami salah satu krisis kemanusiaan paling parah di dunia.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Kebakaran Baru Melanda...

23 menit yang lalu

Uskup AS Minta LGBT...

58 menit yang lalu

Perwira AU Taiwan Tewas...

1 jam yang lalu

Brigade Militer Israel...

1 jam yang lalu

Eks Bos Bandara Korsel...

2 jam yang lalu

 Akhiri...

2 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |