4 hours ago
2
Presiden Donald Trump berbicara setelah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Senin, 29 September 2025, di Washington.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel pada Ahad (19/2025) kembali melanjutkan gencatan senjata usai melancarkan serangan udara di Rafah, Gaza sebagai balasan atas tewasnya dua prajurit IDF yang diklaim Israel diserang oleh militan Hamas. Bantuan kemanusian juga akan mulai dialirkan kembali masuk Gaza pada Senin (20/10/2025) yang menurut sumber Reuters, usai Tel Aviv mendapat tekanan dari Washington.
Menurut keterangan warga dan otoritas kesehatan Gaza, serangan udara Israel menewaska sedikitnya 26 orang, termasuk satu wanita dan satu anak. Militer Israel mengeklaim mengebom infrastruktur Hamas, termasuk depot senjtara dan sebuah terowongan usai militan melancarkan serangan anti-tank yang menewaskan dua prajurit IDF.
Hamas mengatakan, mereka tetap berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata, tak mengetahui adanya pertempuran di Rafah, dan sudah tidak berkomunikasi dengan sayap militer mereka di Rafah sejak Maret.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (18/10/2025) mengumumkan penutupan perlintasan Rafah sebagai akibat dari apa yang disebutnya sebagai pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas. Namun, seorang sumber di kalangan pemerintahan mengungkapkan, setelah tekanan AS, arus bantuan kemanusian masuk ke Gaza akan dilanjutkan mulai Senin.
Khawatir gencatan senjata akan kolaps, beberapa warga Palestina berebut membeli barang-barang kebutuhan pokok di pasar utama di Nuseirat. Beberapa keluarga dilaporkan mengungsi ke Khan Younis setelah serangan udara dilancarkan Israel.
Gencatan senjata di Gaza yang dimulai pekan lalu diyakini sangat rapuh lantaran Israel dan Hamas saling tuduh melakukan pelanggaran. Utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff dan menantu Trump, Jared Kushner dikabarkan akan mengunjungi Israel pada Senin.
