Didakwa Terorisme, Trio Rap Irlandia Kneecap: Upaya Bungkam Bela Gaza!

2 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota trio rap Irlandia Kneecap mengatakan tuduhan teror yang dihadapinya di Inggris merupakan upaya untuk "membungkam kami". Hal itu diungkapkan saat grup tersebut muncul di panggung untuk sebuah konser seperti dilansir Irish News pada Sabtu 24 Mei 2025.

Liam O hAnnaidh, 27 tahun, yang tampil dengan nama panggung Mo Chara, berbicara kepada ribuan fansnya di Brockwell Park, London selatan, saat grup tersebut menjadi bintang utama Wide Awake Festival pada Jumat di London.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

O hAnnaidh didakwa dengan tindak pidana teror oleh polisi Inggris atas dugaan pengibaran bendera Hizbullah di sebuah konser yang dimainkan band tersebut pada November tahun lalu.

Band tersebut mengajak para pendukungnya untuk berkumpul di luar pengadilan Westminster pada 18 Juni 2025 untuk “menunjukkan dukungannya kepada Ó hAnnaidh”.

Kneecap telah terang-terangan menentang genosida Israel di Gaza.

"Kami dijadikan contoh, pelobi Israel mencoba membuktikan kepada artis lain 'bahwa jika Anda berbicara, kami akan memukul Anda di bagian yang paling menyakitkan'," kata O hAnnaidh kepada penonton.

"Mereka mencoba membatalkan konser, mereka mencoba membatalkan kebebasan saya untuk bepergian," katanya. "Dan fakta bahwa saya berbicara kepada banyak orang, dan saya berasumsi mayoritas dari Anda akan setuju, menunjukkan bahwa kami berada di sisi sejarah yang benar," katanya.

"Saya pergi untuk wawancara dengan polisi antiteror dan dalam beberapa hari mereka memutuskan bahwa mereka akan mendakwa saya. Tidak pernah secepat itu," ia menegaskan.

"Dan alasannya secepat itu adalah karena Glastonbury sudah dekat, mereka mencoba membungkam kami."

Dia juga berkata: "Sejujurnya, kawan-kawan, kalian tidak tahu seberapa dekat kami ditarik dari konser ini."

Selama penampilan mereka di festival Coachella di California pada April, band asal Belfast itu memimpin penonton dengan meneriakkan "Bebaskan, bebaskan Palestina". Mereka juga menampilkan pesan-pesan di layar panggung termasuk, "Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina".

Setelah pertunjukan, manajer band tersebut, Daniel Lambert, mengatakan bahwa mereka telah menerima ancaman pembunuhan.

Namun, komitmen band tersebut untuk menyuarakan perang di Gaza tidak terpengaruh oleh kontroversi baru-baru ini. Kneecap menyumbangkan keuntungan mereka kepada Médecins Sans Frontières atau Dokter Lintas Batas.

Di luar gerbang taman, Laura Tiernan, 56, dari partai Socialist Equality, membagikan selebaran yang menyatakan dukungannya terhadap Kneecap. Ia berkata: “Dukungan untuk band ini dan pendirian mereka sangat besar. Orang-orang datang untuk mendengarkan musik mereka tetapi juga untuk menunjukkan solidaritas mereka.

“Yang dipertaruhkan di sini adalah isu-isu mendasar tentang hak-hak demokrasi untuk membela orang-orang yang sedang dibersihkan secara etnis dan menjadi korban genosida,” kata Tiernan.

Trio tersebut menggelar konser kejutan di pusat kota London pada Kamis sebagai tanggapan atas tuduhan terorisme terhadap Ó hAnnaidh.

Sebelumnya pada hari itu, mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn berbicara dari panggung utama dan meminta pemerintah Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.

"Gagasan bahwa visi terakhir kehidupan yang harus dilihat oleh begitu banyak anak-anak yang kurus kering, lapar, dan putus asa adalah pagar di tepi Gaza dan di balik pagar itu terdapat makanan, air, obat-obatan, anestesi dan antiseptik, dan semua hal yang mereka butuhkan – mereka sengaja dibiarkan kelaparan sampai mati," katanya.

Beberapa jam sebelum penampilan mereka pada Jumat malam, Kneecap merilis singel baru berjudul The Recap, yang dibuka dengan buletin Sky News tentang penyelidikan kontra-terorisme terhadap band tersebut.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |