Dari Tapin Kalimantan Selatan, 4 Santri Terbang ke Yaman untuk Belajar di Universitas Al Ahqaf

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, TAPIN -- Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mengirimkan empat santri berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Ahqaf Hadramaut, Yaman, sebagai wujud komitmen daerah mencetak generasi yang religius.

Universitas Al-Ahqaf adalah salah satu perguruan tinggi Islam yang terletak di Tarim, Hadramaut, Yaman. Universitas ini berdiri pada tahun 1996 dan diberi nama “Al-Ahqaf” merujuk pada nama kaum yang disebut dalam Alquran (QS. Al-Ahqaf: 21) yang tinggal di wilayah Hadramaut.

وَٱذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُۥ بِٱلْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦٓ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ

ważkur akhā ‘ād, iż anżara qaumahụ bil-aḥqāfi wa qad khalatin-nużuru mim baini yadaihi wa min khalfihī allā ta’budū illallāh, innī akhāfu ‘alaikum ‘ażāba yaumin ‘aẓīm

Artinya: 21. Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): “Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar”.

Kata al-ahqaf berasal dari bahasa Arab yang berarti bukit-bukit pasir yang melengkung atau bergelombang. Wilayah ini diyakini berada di kawasan Hadramaut, Yaman bagian selatan, yang terdiri dari padang pasir luas dengan bukit pasir menjulang.

Fokus utama universitas ini adalah pendidikan tinggi berbasis syariat Islam, dengan menggabungkan tradisi keilmuan klasik yang berkembang di Tarim—kota yang dikenal sebagai pusat ulama Ba‘Alawi—dengan kurikulum akademik modern.

Universitas ini memiliki beberapa fakultas, antara lain Fakultas Syariah, Fakultas Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Teknik dan Sains. Di antara yang paling terkenal adalah Fakultas Syariah dan Hukum, yang banyak diminati mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Asia Tenggara. Sistem pembelajaran di Al-Ahqaf menekankan penguasaan ilmu syariat (fiqh, ushul fiqh, tafsir, hadits) serta praktik ibadah yang mendalam, disertai dengan bimbingan langsung dari para ulama dan masyayikh.

Universitas Al-Ahqaf juga berperan penting sebagai pusat studi Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Yaman, khususnya manhaj tasawuf moderat ala Ba‘Alawi. Lulusannya banyak yang menjadi ulama, akademisi, dan dai internasional, di antaranya Habib Jindan bin Novel, Habib Ali Zainal Abidin (Malaysia), dan sejumlah tokoh dari Indonesia.

Dengan reputasi tersebut, Al-Ahqaf tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga simbol kesinambungan tradisi keilmuan Islam di Hadramaut yang telah berlangsung berabad-abad.

Realisasi janji pemerintah

Bupati Tapin Yamani mengatakan, keberangkatan para santri itu merupakan realisasi janji pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan bagi putra dan putri terbaik dari Tapin menuntut ilmu di Timur Tengah.

“Alhamdulillah, janji kami untuk memberangkatkan santri berprestasi hari ini terealisasi. Mereka ini yang terbaik dari pondok pesantren masing-masing,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Jumat.

Yamani menyebutkan, beasiswa tersebut bukan sekadar penghargaan, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan daerah.

"Kami berharap ilmu yang mereka dapat bisa kembali diterapkan di Kabupaten Tapin, untuk mengabdi di daerah sendiri. Karena beasiswa ini berasal dari pemerintah daerah,” katanya.

Menurut Yamani, pemberian beasiswa ini menjadi bagian dari visi daerah dalam melahirkan ulama-ulama besar yang berperan penting dalam membina kehidupan sosial keagamaan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan pemberian beasiswa ini semakin banyak lahir ulama-ulama besar dari Tapin,” katanya.

Sebelumnya, Pemkab Tapin telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk menerapkan program satu desa satu sarjana yang tersebar pada 126 desa dan sembilan kelurahan sejak 2024.

Program satu desa satu sarjana tersebut telah menyasar 130 orang untuk menempuh pendidikan dan kelak kembali membangun desa masing-masing.

Para penerima manfaat beasiswa di Tapin bagi 67 mahasiswa Poltek Islam Syekh Salman Al-Farisi terdiri dari 32 orang Program Studi Teknologi Pertanian dan 35 orang Teknik Pertambangan.

Kemudian, Institut Bisnis dan Teknologi Banjarmasin menerima 60 penerima terdiri dari 31 orang Program Studi (Prodi) Manajemen dan 29 orang Prodi Akuntansi.

Sementara, STIT Assuniyah Tambarangan menampung lima orang, serta satu orang masing-masing di ULM, Uniska, dan Darul Ulum Kandangan.

Pemkab Tapin menanggung subsidi biaya kuliah Rp2,5 juta per mahasiswa setiap semester, namun jika biaya kuliah melebihi maka mahasiswa menambah secara pribadi.

sumber : Antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |