Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Gerakan Mengentaskan Kemiskinan

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berbagai indikator kesejahteraan sosial menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan, meski tantangan masih sangat besar bagi masyarakat prasejahtera di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 mencatat tingkat kemiskinan nasional turun menjadi 8,47% atau sekitar 23,85 juta orang. Sementara kemiskinan ekstrem menurun ke 0,85% sekitar 2,38 juta jiwa.

Sektor pengusaha ultra mikro juga mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Triwulan II 2025 terdapat lebih dari 34,7 juta debitur aktif dengan total pembiayaan mencapai Rp 631,9 triliun.

Data ini menegaskan satu hal penting: ketika perempuan prasejahtera mendapat dukungan pembiayaan, pendampingan, dan akses digital, mereka tidak hanya mampu menopang ekonomi keluarga, tetapi juga menjadi kekuatan baru yang memperkecil jarak kesenjangan sosial dan ekonomi di akar rumput.

Data Kementerian Keuangan (2025) menunjukkan bahwa setelah mendapatkan pembiayaan dan pendampingan, rata-rata aset pengusaha ultra mikro naik hingga 38,94%, dan omzet meningkat 18,50% dalam setahun. Hal ini menegaskan bahwa pembiayaan ultra mikro adalah salah satu solusi paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan karena langsung menjangkau masyarakat lapisan terbawah, memberi peluang berusaha, memperkuat pendapatan keluarga, dan mendorong mereka keluar dari lingkaran kemiskinan secara berkelanjutan.

Eko Listiyanto, peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dalam webinar “Urgensi Membangun Ekosistem Ultra Mikro” mengatakan usaha mikro masih butuh banyak akses pendanaan. “Saat ini ada sekitar 57 juta usaha mikro di Indonesia, di mana 65 persen di antaranya belum mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan formal” ujarnya.

Eko menyampaikan bahwa cita-cita untuk mewujudkan ekosistem ultra mikro yang kontributif bagi perekonomian nasional serta menghadirkan akses kredit yang lebih terjangkau bagi pelaku usaha UMi dan UMKM perlu menjadi perhatian publik.

Hadir Lewat Program Mekaar

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir pada segmen mikro ini. Lewat program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), PNM tidak hanya memberikan modal, tapi juga memastikan setiap nasabah mendapat pendampingan usaha, literasi keuangan dan digital, serta dukungan sosial melalui kelompok nasabah.

Hingga Oktober 2025, lebih dari 22,7 juta perempuan tangguh telah tumbuh bersama PNM. Dari dapur rumah sederhana, mereka belajar mengubah keterbatasan menjadi peluang, hingga kini mampu membuka pintu rezeki bagi ibu-ibu di sekitarnya

Setiap minggu, para Account Officer (AO) PNM rutin mengadakan pertemuan kelompok dengan seluruh anggota. Mereka belajar, berdiskusi soal usaha, hingga mengasah kemampuan pemasaran digital para nasabah.

Salah satu contohnya adalah melalui program seperti DIVA (Digital, Inovatif, dan Adaptif), nasabah PNM diajarkan cara memanfaatkan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp Business untuk promosi dan transaksi sehingga usaha dan niat naik mereka dapat dikenal lebih banyak pembeli.

Meskipun terlihat klise, akan tetapi pendekatan ini terbukti efektif mendorong para pengusaha rumahan agar tak lagi bergantung pada pasar konvensional, melainkan bisa menjangkau konsumen lebih luas, bahkan lintas kota dan provinsi.

Melalui pendekatan pemberdayaan yang menyentuh aspek finansial, intelektual, dan sosial, PNM berhasil membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di depan rumah para ibu-ibu Indonesia. Dari pertemuan kelompok sederhana, tumbuh keberanian untuk bermimpi dan berusaha. Dari satu usaha rumahan, tercipta lapangan kerja baru dan ekonomi keluarga yang lebih kuat.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |