BSI dan BSN Dinilai Bisa Dorong Sektor Perumahan Syariah

2 hours ago 11

Direktur Utama PT Bank Syariah Nasional Alex Sofjan Noor (tengah) saat menandai resmi beroperasinya layanan perseroan secara nasional dengan mengunjungi Kantor Cabang BSN Jakarta Harmoni, di Jakarta, Senin (22/12/ 2025). PT Bank Syariah Nasional (BSN) secara resmi menandai perjalanan barunya di industri perbankan syariah Tanah Air dengan mulai beroperasi secara serentak di seluruh cabang di Indonesia. Mengusung visi menjadi mitra utama keuangan keluarga yang berkah dan amanah, BSN optimistis dapat menjadi katalisator di industri perbankan syariah nasional. BSN menggarap peluang besar di ekosistem perbankan syariah melalui penguatan layanan digital serta optimalisasi jaringan di 35 Kantor Cabang Syariah, 76 Kantor Cabang Pembantu Syariah dan 589 Kantor Layanan Syariah untuk melakukan penetrasi kepada target konsumen di wilayah operasional masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Center for Sharia Economic Development (CSED) INDEF menilai keberadaan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Syariah Nasional (BSN) berpeluang menjadi pengungkit utama pembiayaan perumahan syariah. Sektor perumahan dinilai strategis karena memiliki efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ekonom CSED INDEF Handi Risza menyatakan, penguatan bank syariah nasional perlu diarahkan ke sektor riil yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. “Kelahiran Bank Syariah Nasional (BSN) juga berpotensi memperbesar efek berganda pembiayaan perumahan sebagai pengungkit utama pertumbuhan ekonomi,” ujar Handi dalam Catatan Akhir Tahun Ekonomi Syariah di Jakarta, dikutip Jumat (26/12/2025).

INDEF mencatat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia selama ini lebih dahulu berkembang di sektor keuangan dan kini mulai bergerak ke sektor riil. Pembiayaan perumahan dinilai menjadi salah satu pintu masuk utama agar ekonomi syariah masuk arus utama perekonomian nasional.

Dalam konteks kelembagaan, BSI kini berstatus sebagai bank badan usaha milik negara (BUMN) dan bagian dari Himpunan Bank Milik Negara. Sovereign backing tersebut dinilai memperkuat kapasitas pembiayaan jangka panjang, termasuk untuk sektor perumahan syariah.

Selain BSI, beroperasinya BSN setelah spin-off dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dinilai menambah kapasitas industri perbankan syariah nasional. Penambahan pemain bank umum syariah tersebut memperbesar ruang ekspansi pembiayaan perumahan berbasis syariah.

INDEF menilai penguatan pembiayaan perumahan syariah relevan untuk menjawab masih rendahnya inklusi keuangan syariah nasional. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2025 mencatat tingkat literasi keuangan syariah mencapai 43,42 persen, sementara inklusi baru 13,41 persen.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |