REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di Milad ke-8, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menegaskan komitmennya untuk semakin mengoptimalkan pengelolaan keuangan haji. Ketua BPKH, Fadlul Imansyah, menyampaikan bahwa penguatan investasi khususnya pada ekosistem perhajian menjadi kunci agar nilai manfaat bagi jamaah terus meningkat, biaya haji lebih efisien, serta penyelenggaraan ibadah haji kian berkualitas dan berkelanjutan.
Fadlul mengatakan bahwa hari ini BPKH telah menyelenggarakan milad ke-8 BPKH. Jadi selama 8 tahun BPKH telah hadir untuk menghadirkan nilai manfaat dan optimalisasi dari hasil investasi untuk keberlangsungan penyelenggaraan ibadah haji dan menjaga kualitas penyelenggaraan ibadah haji agar lebih baik lagi.
"Kami berterima kasih kepada seluruh mitra strategis, terutama Komisi VIII DPR RI, Kementerian Haji dan Umroh, Kementerian Keuangan, Utusan Khusus Presiden Untuk Haji dan Umroh, dan seluruh anggota Dewan Pelaksana dan juga Dewan Pengawas, serta seluruh insan BPKH yang telah bekerja keras untuk menyukseskan dan mengoptimalkan agar nilai manfaat dapat didistribusikan secara optimal kepada seluruh jamaah haji," kata Fadlul kepada Republika, Jumat (12/12/2025)
Fadlul menyampaikan bahwa sesuai dengan diskusi BPKH dengan Komisi VIII DPR RI, ke depan BPKH harus lebih mengoptimalisasikan lagi pengelolaan keuangannya melalui investasi yang berkelanjutan di ekosistem perhajian. Tujuan utamanya adalah agar biaya penyelenggaran ibadah haji bisa lebih efisien, efektif, dan bermanfaat bagi jamaah haji dan terjangkau tentunya dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel.
Ia menegaskan, sesuai dengan arahan dari Parlemen bahwa BPKH harus mengoptimalisasikan nilai manfaat menuju ke double digit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah tentu saja melakukan yang disebut sebagai investasi di ekosistem perhajian.
"Karena kalau kita hanya bergantung kepada surat berharga rasanya dengan asumsi rezim suku bunga yang rendah pada saat ini kelihatannya double digit itu tidak akan tercapai," ujarnya.
Menurut Ketua BPKH, satu-satunya instrumen atau alokasi investasi yang bisa memboosting untuk menuju ke double digit adalah investasi di ekosistem perhajian. Karena selain untuk mengoptimalisasi dan menjaga nilai atau biaya penyelenggaraan ibadah haji, BPKH harus turut serta di dalam ekosistem tersebut maka secara nilai manfaat pasti akan memberikan yang lebih baik.
"Karena itu adalah captive market, sehingga otomatis karena jamaah kita ada 221.000 kalau itu digunakan untuk jamaah haji plus dengan jamaah umroh yang kurang lebih hampir jumlahnya 2 juta setahun, Insya Allah secara imbal hasil bisa menaikkan hasil investasi demi bermanfaat bagi jamaah haji Indonesia," kata Fadlul.
Fadlul menambahkan bahwa sejauh ini, BPKH dengan Kementerian Haji dan Umroh terus berkolaborasi bersama dalam rangka untuk meningkatkan penyelenggaraan ibadah haji dari sisi kualitas maupun dari kelancarannya.
"Dan alhamdulillah untuk penyelenggaran tahun 2026 kami terus berkoordinasi untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia," ujaranya.

3 hours ago
1











































