BMKG: Gempa M5,3 Guncang Sukabumi, Bandung dan Garut

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 5,3 mengguncang kuat sebagian wilayah Jawa Barat, dari Sukabumi hingga Garut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat waktu kejadiannya pada Selasa, 22 April 2025 pukul 17.14.00 WIB. Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, sumber gempa berasal dari laut n Samudra Hindia selatan Jawa Barat. 

Pusat gempa berada pada titik koordinat 8,60 derajat Lintang Selatan dan 106,57 derajat Bujur Timur. Lokasinya berada di laut yang berjarak 143 kilometer arah selatan dari Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Pusat gempa berkedalaman 36 kilometer. “Gempa akibat aktivitas penyesaran dasar laut,” kata Daryono lewat keterangan tertulis, Selasa 22 April 2025. Berdasarkan hasil analisis BMKG mekanisme sumber gempa yaitu pergerakan geser (strike-slip)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut BMKG, dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan warga di daerah Tegalbuleud dengan skala intensitas III-IV MMI. Pada kondisi siang hari, gempa berskala IV MMI dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, beberapa orang di luar rumah, membuat gerabah pecah, dan jendela atau pintu berderik serta dinding berbunyi.

Di daerah Nagrak dan Garut, skala intensitas gempanya III MMI atau guncangan dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu. Sementara di daerah Sukabumi, Cianjur, Cidolog, dan Cidadap, gempa dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI. Di daerah Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Pelabuhan Ratu, dan Kota Bandung, gempa terasa dengan skala intensitas II MMI atau dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Dari hasil pemodelan BMKG, menurut Daryono, gempa dari laut itu tidak sampai berpotensi menghasilkan tsunami. Hingga pukul 17.50 WIB terpantau nihil aktivitas gempa bumi susulan.  

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Ia minta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak setelah gempa, serta memeriksa dan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |