Benarkah Penyebab Anjing Stres karena Perlakuan Pemiliknya?

20 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Anjing peliharaan Anda acap menggonggong tanpa sebab dan berperilaku agresif walau tidak ada ancaman? Atau tampak murung, merengek kendati tidak merasa kesakitan, maupun ekornya lunglai dan terlihat tak bersemangat? Tanda-tanda ini merupakan beberapa indikasi anjing peliharaan Anda mengalami stres.

Pada dasarnya, stres pada anjing adalah wajar untuk merangsang respons kewaspadaan mereka terhadap adanya ancaman. Namun, menurut dokter hewan Katie Grzyb, kadar stres yang berlebihan justru membuat mereka mengalami ketakutan, fobia, dan kecemasan. Kondisi inilah yang membuat anjing berperilaku tidak biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecemasan akibat stres berlebihan pada anjing cukup umum terjadi. Satu studi menemukan bahwa hampir 73 persen anjing memiliki setidaknya satu perilaku yang berhubungan dengan kecemasan. Bagaimana pun, mengetahui penyebab anjing stres untuk melakukan pencegahan jelas lebih baik dibanding mengobati.

Penyebab Anjing Stres

Dikutip dari American Kennel Club, Dog Trust, dan GoodRX, berikut beberapa hal yang menyebabkan anjing peliharaan stres:

1. Pemilik Anjing Tidak Konsisten

Menurut perilaku yang tidak konsisten adalah salah satu hal yang paling umum dilakukan pemilik yang membuat anjing stres. Anjing menghargai jadwal dan aturan. Mereka ingin tahu kapan sesuatu akan terjadi dan bagaimana mereka seharusnya berperilaku.

Jam internal mereka memberi tahu mereka kapan waktunya bangun dan tidur, kapan mereka diberi makan, dan kapan mereka harus berjalan-jalan setiap hari. Ketika jadwal ini berubah, perubahan tersebut dapat menyebabkan stres. Sebaik mungkin pastikan untuk konsisten melakukan hal-hal yang berkaitan dengan anjing peliharaan tepat waktu.

2. Terlalu Sering Kontak Mata dengan Anjing

Kontak mata yang terlalu sering ternyata memicu stres pada anjing peliharaan. Pemilik anjing mungkin melakukannya sebagai tatapan kasih sayang. Namun, dalam bahasa tubuh anjing, menatap langsung ke anjing lain sering kali merupakan tanda agresi.

Daripada menatap, miringkan tubuh Anda sedikit ke satu sisi dan hindari kontak mata langsung. Ini akan membuat anjing merasa nyaman dan mungkin mendorongnya untuk memulai kontak fisik. Adapun menatap juga dapat memicu perilaku agresif anjing, terutama pada anjing dengan masalah perilaku yang sudah ada sebelumnya.

3. Menghukum Anjing

Anjing terkadang melakukan hal-hal yang mengganggu pemiliknya, misalnya berguling-guling di sesuatu yang bau atau mencuri makanan dari meja. Walaupun menjengkelkan, tapi ini adalah naluri anjing yang sangat alami. Memarahi anjing karena bertindak sesuai keinginannya tanpa menunjukkan perilaku alternatif dapat menyebabkan masalah lebih lanjut.

Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menghindari situasi ini adalah dengan menghilangkan godaan. Lain kali jika anjing mencoba bertindak berdasarkan naluri anjing, seperti memakan sesuatu, cegah perilaku tersebut. Kemudian segera tawarkan perilaku positif alternatif untuk dilakukan anjing, seperti mengunyah mainan atau bermain tangkap bola.

4. Pemilik Anjing Stres

Menurut penelitian, anjing dapat merasakan apabila pemiliknya merasa stres. Sayangnya, kondisi psikologis pemilik anjing ternyata juga memicu peliharaan mereka ikut stres. Jika Anda merasa anjing Anda terlihat stres, mungkin tingkat stres Anda sendirilah yang mempengaruhinya.

Artikel Bronwyn Orr, mahasiswa doktoral kedokteran hewan di University of Sydney, Australia, pada Januari 2024, yang dipublikasikan di Nature’s Scientific Reports menunjukkan bahwa anjing peliharaan dapat menyesuaikan tingkat stres mereka dengan pemiliknya.

5. Ditinggal Sendirian

Anjing adalah spesies yang secara alamiah bersosialisasi dan wajar bagi mereka untuk tetap dekat dengan kelompok sosialnya. Itulah sebabnya mereka bisa menjadi cemas saat ditinggal sendirian. Untuk membantu mencegah timbulnya masalah, anjing perlu belajar untuk merasa percaya diri dan rileks saat sendirian, dengan cara yang sangat bertahap dan positif.

6. Fobia

Beberapa anjing stres karena merasa takut saat diperkenalkan pada sesuatu yang baru, seperti orang asing, anjing lain, atau benda mati. Yang lain mengembangkan ketakutan atau fobia yang intens terhadap hal-hal seperti kembang api atau penyedot debu.

7. Penuaan

Anjing yang lebih tua dapat mengalami penurunan kognitif dan ketidaknyamanan fisik seperti orang yang lebih tua. Kehilangan pendengaran dan penglihatan, nyeri sendi, dan ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil dan besar dapat membuat anjing merasa stres.

Pada akhirnya, setiap anjing peliharaan berbeda. Mempelajari bahasa tubuh anjing akan membantu pemilik memahami hal-hal yang membuat anjing stres. Mengetahui hal yang dilakukan dapat membuat anjing stres memungkinkan pemilik mengubah perilaku tersebut.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |