TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi mengatakan, pencarian 19 narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Nabire masih berjalan hingga saat ini. Petugas dari Kepolisian Resort Nabire sudah dikerahkan untuk mengejar para narapidana itu.
Mashudi hari ini meninjau Lapas Nabire bersama Kepala Kepolisian Daerah Papua Tengah, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Tengah, Direktur Kepatuhan Internal, serta Direktur Perawatan Kesehatan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Dalam peninjauan itu dia menilai jumlah penghuni di Lapas Nabire telah melebihi kapasitas. “Jumlah warga 218 orang sementara kapasitas hanya 150 orang,” kata dia lewat keterangan tertulis pada Selasa, 3 Juni 2025. "Adapun petugas pengamanan per regu 5 orang."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelarian 19 narapidana ini terjadi pada Senin, 2 Juni 2025, sekitar pukul 11.00 WIT. Seorang narapidana bernama Ardinus Kogoya tiba-tiba menyerang petugas menggunakan parang panjang. Parang tersebut diduga berasal dari dalam lapas dan biasa digunakan untuk memotong kayu bakar.
Serangan itu menyebabkan tiga petugas mengalami luka yakni Kepala Jaga, Rahman, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban, Yan Nawipa dan anggota jaga, Jhosua Epimes. Setelah melumpuhkan petugas, para napi melarikan diri melalui area belakang lapas menuju kompleks KPR Pemda dan perbukitan. Di lokasi pelarian, ditemukan pakaian napi yang dibuang. Tiga dari mereka terpantau sempat berada di area Pasar Oyehe, Siriwini, dan Jalan Marthadinata, Nabire.
Mashudi mengatakan sudah mengunjungi tiga petugas lapas yang terluka. “Dua baru saja selesai dioperasi dan 1 orang lagi sedang rawat jalan,” ujarnya. Dua petugas lapas yang saat ini menjalani operasi adalah komandan jaga dan kepala seksi keamanan dan ketertiban. Keduanya mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam saat berusaha menghalau dan mengendalikan warga binaan. “Setelah selesai operasi dan sudah bisa dijenguk, saya akan kembali mengunjungi mereka.”
Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengatakan, telah menerjunkan tim gabungan untuk memburu para narapidana yang kabur. Pihaknya tidak akan mentolerir tindakan para narapidana itu, terlebih jika insiden ini melibatkan jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Semua napi yang kabur akan ditindak tegas sesuai prosedur,” kata Faizal dalam keterangan resminya, Senin, 2 Juni 2025