Banyak Turis Mendaki Gunung Fuji di Luar Musim, Wali Kota di Jepang Marah

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Fuji menjadi kebanggaan Kota Fujinomiya di Prefektur Shizuoka. Namun, kedekatannya dengan gunung tertinggi di Jepang itu juga menjadi masalah bagi kota itu karena sering kali harus melakukan penyelamatan pendaki di luar musim. 

Gunung Fuji memiliki musim pendakian resmi, yakni pertengahan musim panas hingga awal musim gugur. Namun, karena tidak ada pagar yang mengelilingi seluruh gunung, wisatawan bisa mendaki gunungn tersebut kapan saja. Pihak berwenang Shizuoka dan Yamanashi (dua prefektur yang berbatasan dengan Gunung Fuji) sudah memberikan peringatan kepada pengunjung untuk tidak mendaki di luar musim pendakian karena berisiko. Tapi, banyak yang melanggar. Akhirnya, setiap tahun ada saja yang harus diselematkan dengan biaya besar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyelamatan biasanya dilakukan oleh Departemen Pemadam Kebakaran kota terdekat. Petugas harus menjemput pendaki dan membawa mereka kembali ke tempat yang aman. 

Wali kota Fujinomiya, Hidetada Sudo, muak dengan situasi tersebut. Ia menyerukan peraturan baru yang akan memaksa pendaki di luar musim pendakian untuk membayar tagihan operasi penyelamatan. 

"Mereka menganggap remeh Gunung Fuji. Mereka tidak mendengarkan peringatan dan dengan egois memilih untuk mendaki [selama di luar musim pendakian]," kata Sudo dalam konferensi pers rutin pada 9 Mei 2025, seperti dikutip Sora News 24.

Ia mengatakan bahwa biaya penyelamatan pendaki sangat besar yang diambil dari anggaran pemerintah kota. Jadi, dia menyarankan agar biaya ditanggung oleh orang-orang yang membutuhkan penyelamatan di luar musim pendakian." Mereka bertanggung jawab atas hasil tindakan mereka," katanya. 

Belum lama ini, kotanya menyelamatkan mahasiswa berkebangsaan Cina dari lereng Gunung Fuji dua kali dalam lima hari bulan lalu. Pada pendakian pertama, ia harus diselematkan helikopter. Tapi ia kembali lagi untuk mengambil telepon pintarnya yang tertinggal dan kembali harus diselamatkan.

Sudo mengatakan bahwa menyelamatkan para pendaki merupakan suatu keharusan, terlepas dari mereka dengan sengaja tidak mengindahkan peringatan keselamatan. Namun, ia merasa bahwa pendaki di luar musim perlu mempertimbangkan tidak hanya biaya operasi, tetapi juga risiko yang ditimbulkannya terhadap nyawa anggota tim penyelamat.

Di tengah perubahan iklim yang membuat cuaca semakin hangat, banyak pendaki tertarik naik ke Gunung Fuji di luar musim pendakian resmi. Padahal, di luar musi, Gunung Fuji sangat berbahaya karena cuaca buruk tidak dapat diprediksi, penyakit ketinggian, dan faktor-faktor lain dapat menciptakan kondisi yang mengancam jiwa. Di luar musim pendakian, pos penjaga hutan dan fasilitas lain di gunung sebagian besar tidak memiliki staf yang bisa membantu. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |