AS-Qatar Teken Kesepakatan Jumbo Senilai Rp19,84 Kuadriliun

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Qatar menandatangani kesepakatan ekonomi "bersejarah" senilai US$1,2 triliun atau sekitar Rp19,84 kuadriliun dalam kunjungan Presiden Donald Trump ke negara tersebut.

"Kesepakatan bersejarah yang dicapai hari ini akan memacu inovasi dan kemakmuran untuk generasi mendatang, mendorong kepemimpinan manufaktur dan teknologi AS, dan menempatkan AS pada jalur menuju era keemasannya yang baru," demikian menurut pernyataan Gedung Putih, Rabu seperti dilansir Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesepakatan yang tercapai antara lain persetujuan pembelian ratusan pesawat Boeing oleh Qatar Airways, sebagaimana diumumkan sebelumnya, yang oleh Gedung Putih disebut sebagai "pesanan pesawat berbadan lebar dan pesawat 787 terbesar" Boeing.

Menurut Gedung Putih, kesepakatan bernilai US$96 miliar atau sekitar Rp1,58 kuadriliun tersebut mencakup pembelian 210 pesawat Boeing 787 Dreamliner dan 777X dengan mesin buatan GE Aerospace.

Namun demikian, Trump sebelumnya berkata bahwa kesepakatan yang diteken adalah untuk pembelian 160 pesawat seharga lebih dari US$200 miliar. Masih belum ada penjelasan dari Gedung Putih mengenai perbedaan ini.

Lebih lanjut, kedua negara meneken kerja sama pengembangan teknologi dengan firma AS Parsons, sementara firma Qatar Al-Rabban Capital menyatakan komitmen untuk menginvestasikan US$1 miliar atau sekitar Rp16,53 triliun untuk pengembangan "teknologi kuantum tercanggih dan pembinaan tenaga kerja di AS".

Di sektor pertahanan, Gedung Putih menyatakan bahwa perusahaan Raytheon meneken kesepakatan senilai US$1 miliar untuk memasok instalasi anti-drone FS-LIDS bagi Qatar, menjadikannya sebagai pelanggan internasional pertama untuk sistem itu.

Terpisah, General Atomics sepakat menjual sistem drone pengintai MQ-9B SkyGuardian senilai US$2 miliar atau sekitar Rp33,07 triliun.

Surat pernyataan minat yang ditandatangani oleh pihak AS dan Qatar juga merinci potensi kerja sama sebesar US$38 miliar atau sekitar Rp628,3 triliun dalam rangka "investasi termasuk dukungan untuk tanggung renteng operasional Pangkalan Militer Al-Udeid dan kapabilitas pertahanan udara dan keamanan maritim di masa depan".

Fasilitas militer yang terletak di tenggara Doha tersebut merupakan pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah.

"Kesepakatan dan instrumen baru yang diteken ini bertujuan mendorong pertumbuhan kerja sama komersial bilateral antara AS dan Qatar dan menciptakan ribuan pekerjaan dengan upah layak," menurut Gedung Putih.

Gedung Putih juga menyatakan bahwa kesepakatan bilateral tersebut juga dapat "membuka peluang perdagangan dan investasi baru bagi kedua negara pada dekade-dekade berikutnya dan di masa depan".

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |