Antusiasme Umat Katolik saat Misa Requiem Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Mobil Piero Pioppo tak bisa keluar dari parkiran Gereja Katedral Jakarta. Peristiwa itu terjadi saat Duta Besar Vatikan untuk Indonesia selesai memimpin Misa Requiem Paus Fransiskus pada Kamis malam, 24 April 2025.

Mobil sedan berwarna hitam yang ditumpangi Piero Pioppo itu tertahan beberapa menit di parkiran gereja katedral. Di sekitar mobilnya, puluhan umat Katolik curi-curi kesempatan untuk berinteraksi dengan Piero Pioppo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah mobil milik kedutaan besar dari berbagai negara yang terparkir tak sengaja menghalangi akses keluar perwakilan Takhta Suci Vatikan tersebut. Petugas keamanan sempat kelimpungan mencari cara agar mobil berpelat CD 017 01 itu bisa segera mengantar Piero Pioppo keluar.

Sulitnya akses keluar mobil disebabkan lantaran sebagian area parkir di Gereja Katedral Jakarta telah disulap menjadi tempat untuk umat Katolik mengikuti Ekaristi. Padahal, penyelenggara telah menyediakan tenda besar di bagian luar gereja untuk menampung ribuan orang.

Misa Requiem untuk mendiang Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta dipadati ribuan orang. Jumlah umat Katolik yang hadir di luar perkiraan penyelenggara. Petugas keamanan sampai harus menutup salah satu gerbang masuk karena sudah overload.

Penyelenggara sedianya menyiapkan dua tempat ekstra di bagian luar gereja, yaitu di tenda dan area parkir. Tempat itu difungsikan untuk menampung umat Katolik yang tidak mendapatkan kursi di bagian dalam.

Hampir tidak ada celah di Gereja Katedral Jakarta saat Misa Requiem Paus Fransiskus. Tiap sudutnya dipenuhi umat Katolik yang ingin mendoakan mendiang Paus Fransiskus. Mereka yang tidak kedapatan kursi ataupun tikar rela berdiri berjam-jam, asalkan bisa mengikuti misa arwah bersama Piero Pioppo dan para uskup.

Antusiasme umat Katolik mengikuti Misa Requiem Paus Fransiskus ini membuat Duta Besar Vatikan untuk Indonesia terkagum-kagum. Kepada Kardinal Ignatius Suharyo, Piero Pioppo mengatakan bahwa Indonesia negara yang istimewa.

"Tadi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia ketika melihat umat duduk di lantai, komentar spontannya adalah Indonesia memang berbeda," kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2025.

Suharyo mengatakan, bahwa antusiasme umat Katolik mengikuti Misa Requiem ini bukti kecintaan kepada Paus Fransiskus. "Mereka terketuk hatinya untuk hadir. Seandainya Paus tidak datang (ke Indonesia) pada September tahun lalu, mungkin tidak akan seramai ini," ujar Suharyo.

Diana (28 tahun), jauh-jauh dari Tangerang untuk mengikuti Misa Requiem Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta. Padahal, di misa-misa lainnya, ia lebih sering mengikuti di paroki dekat rumahnya. 

Meski dipadati ribuan umat Katolik, kata dia, prosesi Ekaristi berjalan khidmat. Ramainya umat Katolik yang datang dari pelbagai daerah dinilai sebagai bukti kasih sayang terhadap Paus Fransiskus.

Diana mengatakan, bahwa kesederhanaan Jorge Mario Bergoglio itu membuat dirinya merasa punya kedekatan batin. "Dia juga liberal dan penyayang bagi semua umat. Kami semua sayang sama Bapa Suci Paus Fransiskus," ujarnya ditemui di Gereja Katedral Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025.

Alfred Toni, 64 tahun, datang sendiri dari Jakarta Barat untuk mendoakan Paus Fransiskus dalam Misa Requiem yang dihelat di Gereja Katedral Jakarta. Dia tak menyangka masyarakat yang datang di Misa Requiem Paus Fransiskus ini akan ramai.

"Bahkan ini lebih ramai dari Paskah kemarin," katanya ditemui Tempo di Gereja Katedral, Jakarta pada Kamis, 24 April 2025.

Toni tidak kedapatan kursi lantaran antrean yang membludak dari masyarakat untuk mengikuti Misa Requiem Paus Fransiskus. Menurut dia, banyaknya warga yang datang ke misa konselebrasi ini menjadi bukti bahwa sosok Paus Fransiskus dikagumi dan disayangi.

"Paus Fransiskus sosok yang baik. Dia konsisten membantu dan memperjuangkan rakyat kecil," ujarnya.

Adapun Paus Fransiskus wafat di Casa Santa Marta pada 21 April 2025. Pria yang lahir di Buenos Aries, Argentina wafat di usianya yang ke 88 tahun. 

Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025. Upacara pemakaman Paus Fransiskus akan dilaksanakan di Basilika Santo Petrus pada Sabtu, 26 April 2025.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |