Antisipasi Karhutla, BPBD Sumsel Minta 10 Helikopter ke BNPB

8 hours ago 2

TEMPO.CO, Palembang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) mengajukan pengadaan 10 unit helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengantisipasi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada kemarau 2025. Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan 8 unit armada baling-baling itu untuk waterboombing, sedangkan dua lainnya untuk patroli.

"Kami baru bisa mengajukan helikopter setelah Sumsel menetapkan status siaga darurat karhutla di dua daerah di Sumsel," kata Sudirman pada Rabu, 21 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjamin pengajuan itu sudah disesuaikan dengan analisa kebutuhan yang telah memenuhi syarat minimal. Saat ini ada tiga daerah yang akan menetapkan status siaga karhutla dalam waktu dekat, yakni Ogan Ilir (OI), Banyuasin, dan Musi Banyuasin (Muba). Penetapan status itu tinggal menunggu tanda tangan bupati saja. Sumsel bisa menetapkan status siaga bila sudah mengantongi paraf dari pemerintah kabupaten.

Jumlah helikopter yang diajukan, Sudirman meneruskan, bisa berubah tergantung perkembangan kondisi cuaca dan disposisi dari pimpinan BNPB. "Tidak menutup kemungkinan akan lebih, karena melihat situasi hotspot dan karhutla di Sumsel," ucap dia.

Sudirman juga menyinggung perlunya pengajuan operasi modifikasi cuaca (OMC) ke BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk akhir Juni mendatang. Rekayasa cuaca diadakan selama sepekan, sambil melihat pertumbuhan awan untuk penyemaian. Pengajuan helikopter dan OMC menunggu surat keputusan dari pemerintah tingkat provinsi.

Tim BPBD Sumsel telah memetakan 12 daerah rawan karhutla, sejauh ini. Area rawan itu, antara lain OI, OKI, Banyuasin, Muba, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Lahat, OKU Timur, Mura, Muratara, Ogan Komering Ulur (OKU), dan OKU Selatan," jelas dia.

Sejumlah wilayah yang menjadi prioritas, Sudirman meneruskan, memiliki lahan gambut yang luas, seperti di Kabupaten OKI, OI, Banyuasin, Muba, Muara Enim, dan PALI. "Prioritas kita juga di jalan tol di OI. Jangan sampai karhutla yang terjadi mengganggu lalu lintas," tuturnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |