Alhamdulillah, Ratusan Ribu Pelajar Gaza Sudah Kembali Bersekolah

2 hours ago 2
Anak-anak Gaza melihat bangunan sekolah yang hancur akibat serangan militer Israel.Anak-anak Gaza melihat bangunan sekolah yang hancur akibat serangan militer Israel.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Para pelajar di Gaza Palestina mengirimkan pesan terima kasih kepada Indonesia dan masyarakat global atas dukungannya terhadap perjuangan Palestina.

Menurut data Kementerian Pendidikan Palestina, sejak genosida berkecamuk Oktober 2023, Israel telah menghancurkan 172 sekolah negeri, mengebom atau merusak 118 sekolah lainnya, dan menyerang lebih dari 100 sekolah yang dikelola UNRWA.

Kementerian juga melaporkan, sebanyak 17.711 siswa tewas di Gaza sejak Israel melancarkan genosida, dan 25.897 lainnya terluka. Selain itu, 763 pekerja pendidikan gugur dan 3.189 lainnya terluka.

Meski begitu, menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), sekitar 300 ribu siswa di Jalur Gaza, Palestina, sudah mulai melanjutkan pendidikan mereka pada Sabtu (18/10/2025).

"UNRWA telah menyusun rencana untuk melanjutkan proses pendidikan bagi 300.000 siswa Palestina dan jumlah ini kemungkinan akan meningkat," kata Adnan Abu Hasna, penasihat media UNRWA, dalam pernyataan di platform X.

Ia mengatakan sekitar 10 ribu siswa akan belajar secara tatap muka di sekolah dan tempat penampungan. Sementara itu, sebagian besar lainnya akan menerima pembelajaran jarak jauh. Sekitar 8.000 guru akan berpartisipasi dalam program ini.

Pembelajaran jarak jauh terpaksa dilakukan karena banyak sekolah hancur akibat perang yang dilancarkan Israel. Meski begitu, para siswa harus segera kembali belajar setelah empat tahun putus sekolah sejak pandemi melanda dunia.

"Kami berencana merevitalisasi 22 klinik kesehatan pusat di Jalur Gaza," kata Abu Hasna. "Kami memiliki puluhan titik distribusi makanan dan ribuan pegawai dengan pengalaman tinggi di bidang logistik."

Seorang anak Palestina melihat bangunan sekolah yang hancur terkena serangan militer Israel di Kota Gaza. Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Gaza melaporkan bahwa perang genosida Israel mengakibatkan terhentinya pendidikan di Gaza selama dua tahun. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Ia berujar, UNRWA telah membeli pasokan senilai ratusan juta dolar yang masih tertahan di luar Gaza.

"Banyak kebutuhan pokok, termasuk bahan-bahan bangunan tempat tinggal, selimut, pakaian musim dingin, dan obat-obatan tidak diizinkan masuk ke Gaza oleh Israel, sehingga memperburuk situasi kemanusiaan," kata Abu Hasna.

Ia memperingatkan bahwa 95 persen penduduk Gaza kini bergantung pada bantuan kemanusiaan setelah kehilangan mata pencaharian dan kondisi itu memburuk dengan cepat.

"Ratusan ribu orang yang mengungsi tinggal di tempat terbuka setelah kembali ke Kota Gaza, menyusul diberlakukannya gencatan senjata pada 10 Oktober," katanya. "Masuknya bantuan menjadi kebutuhan mendesak menjelang musim dingin."

Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyepakati gencatan senjata pekan lalu berdasarkan rencana yang diajukan Presiden AS Donald Trump.

Tahap pertama kesepakatan itu mencakup pertukaran tawanan dan tahap selanjutnya pembangunan kembali Gaza dan pembentukan pemerintah baru tanpa keterlibatan Hamas.

Pendidikan menjadi prioritas utama dalam membangun ulang Kota Gaza.

Gensoida yang dilancarkan penjajah Israel telah menewaskan hampir 68 ribu warga Gaza, kebanyakan mereka wanita dan anak-anak, dan membuat sebagian besar wilayah Palestina itu tidak layak huni.

Republika

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |