Ahmed al Sharaa: 4 Tahun Lagi, Suriah Akan Gelar Pemilu

3 days ago 8

Senin, 30 Desember 2024 - 17:26 WIB

loading...

 4 Tahun...

Ahmed al Sharaa mengklaim akan menggelar pemilu sekitar empat tahun lalu. Foto/X/@bekim_hattab

DAMASKUS - Menyelenggarakan pemilu di Suriah dapat memakan waktu hingga empat tahun. Itu diungkapkan pemimpin de facto Suriah Ahmed Al-Sharaa.

Itu adalah pertama kalinya dia mengomentari kemungkinan jadwal pemilu sejak Bashar Al-Assad digulingkan awal bulan ini.

Menyusun konstitusi baru dapat memakan waktu hingga tiga tahun, kata Sharaa kepada penyiar milik negara Saudi Al Arabiya. Ia juga mengatakan bahwa butuh waktu sekitar satu tahun bagi warga Suriah untuk melihat perubahan drastis di negara mereka.

Komentar dari pemimpin Hay'at Tahrir Al-Sham (HTS), kelompok yang menggulingkan Assad pada 8 Desember, muncul saat pemerintah baru di Damaskus berusaha meyakinkan negara-negara tetangganya bahwa mereka telah menjauh dari akar militansi Islamis.

Kampanye kilat kelompok tersebut mengakhiri perang saudara selama 13 tahun, tetapi telah meninggalkan sejumlah pertanyaan tentang masa depan negara multietnis tempat negara-negara asing, termasuk Turki dan Rusia, memiliki kepentingan yang kuat dan berpotensi bersaing.

Baca Juga

3 Negara yang Pernah Melarang Perayaan Tahun Baru

Sementara kekuatan Barat sebagian besar menyambut baik berakhirnya kediktatoran keluarga Assad di Suriah, masih belum jelas apakah HTS akan memberlakukan aturan Islam yang ketat atau menunjukkan fleksibilitas dan bergerak menuju demokrasi.

Sharaa mengatakan HTS, yang sebelumnya dikenal sebagai Front Al-Nusra, akan dibubarkan pada konferensi dialog nasional. Ketika ditanya tentang hal ini, ia menjawab: "Tentu saja. Suatu negara tidak dapat dijalankan oleh mentalitas kelompok dan milisi."

HTS pernah berafiliasi dengan ISIS dan Al-Qaeda, tetapi sejak itu telah meninggalkan keduanya dan berupaya memposisikan dirinya kembali sebagai kekuatan moderat. HTS telah berulang kali bersumpah untuk melindungi kelompok minoritas, yang takut bahwa penguasa baru dapat berusaha memaksakan pemerintahan Islamis dan telah memperingatkan adanya upaya untuk memicu pertikaian sektarian.

Menurut Sharaa, konferensi dialog nasional akan mencakup partisipasi luas dari seluruh masyarakat Suriah dengan pemungutan suara mengenai isu-isu seperti pembubaran parlemen dan konstitusi.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Siapa Hussam Abu Safia?...

59 menit yang lalu

Pemilu AS 2024 Mengubah...

3 jam yang lalu

Kalimat Terakhir Pilot...

5 jam yang lalu

Rusia Menolak Berdamai...

6 jam yang lalu

Israel Sebut Musuh Terberatnya...

7 jam yang lalu

Profil Jimmy Carter,...

8 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |