loading...
San Marino dikenal sebagai republik tertua di dunia. Foto/X/@KnightsTempOrg
ROMA - San Marino , yang terletak di lereng timur laut Pegunungan Apennini, merupakan republik tertua yang berkelanjutan di dunia. Contoh luar biasa dari kemerdekaan abadi ini didirikan pada tahun 301 M, selama Kekaisaran Romawi.
7 Rahasia San Marino Bertahan selama 1.700 Tahun hingga Jadi Republik Tertua di Dunia
1. Didirikan oleh Tukang Batu
Melansir World Atlas, Santo Marinus, seorang tukang batu yang melarikan diri dari penganiayaan selama pemerintahan Kaisar Romawi Diocletian, melarikan diri dari rumahnya di pulau Rab di Mediterania dan membangun komunitas pemikir independen di Pegunungan Apennini.
San Marino modern dapat melacak garis keturunannya kembali ke tempat perlindungan pegunungan Alpen milik Marinus. Dengan kecerdasan diplomatik dan kesiapan militer, San Marino telah mempertahankan kesinambungan politik sejak saat itu, selama lebih dari 1.700 tahun. Namun, dikelilingi oleh Italia di Pegunungan Apennini yang terjal, San Marino hanya menempati 24 mil persegi Eropa, menjadikannya salah satu negara terkecil di dunia.
Mereka membentuk komunitas biara yang didedikasikan untuk prinsip-prinsip Kristen, termasuk perdamaian dan kebebasan. Inti spiritual dan sosialnya akhirnya berkembang menjadi entitas pemerintahan sendiri yang merangkul pengambilan keputusan komunal. Sejak didirikan pada tahun 301, San Marino telah mempertahankan statusnya sebagai republik yang berdaulat.
2. Bertahan dari Perang
Karena, sebagian, kesinambungan yang luar biasa ini, San Marino membanggakan signifikansi historisnya. Republik kecil ini telah bertahan dari semua perang, aliansi yang berubah-ubah, dan kekacauan politik di Eropa pra-modern dan modern. Statuta 1600 adalah konstitusi modernnya dan merupakan dokumen aktif tertua di dunia dari jenisnya.
Statuta, yang aslinya ditulis dalam bahasa Latin, memperkuat kerangka hukum negara dan hak-hak warganya, dengan mengacu pada warisan kebebasan dan kemerdekaan San Marino. Dokumen hukum ini dan kenetralan negara selama berabad-abad menjadikan San Marino sebagai model kegigihan dan kemampuan beradaptasi.
3. Mampu Beradaptasi Jadi Kunci
Sistem pemerintahan negara yang unik merupakan landasan kelangsungan hidupnya. "Statuta 1600," konstitusi tertulisnya, mengkodifikasikan prinsip-prinsip kepemimpinan bersama dan integritas hukum.
Melansir World Atlas, tidak seperti banyak republik awal yang goyah di bawah kekuasaan terpusat, praktik San Marino dalam memilih dua Kapten Bupati setiap enam bulan menciptakan keseimbangan yang mencegah tirani. Para pemimpin dipilih dari berbagai faksi politik untuk memastikan konsensus.
Umur panjang republik ini juga dikaitkan dengan diplomasinya. Dengan tetap netral dan membentuk aliansi dengan tetangganya yang lebih kuat, San Marino menjadi makmur dan terhindar dari penaklukan. Kemampuan beradaptasi San Marino terhadap lanskap politik Eropa yang tidak stabil sangat penting untuk menjaga kedaulatannya selama berabad-abad.
4. Didukung Geografis yang Melindungi
Terletak di dalam jajaran Pegunungan Apennini, geografi San Marino merupakan konteks yang penting. Titik tertinggi negara ini, Gunung Titano, menjulang hingga 2.424 kaki dan dicirikan oleh tebing terjal, perbukitan, dan lembah yang indah. Lokasinya yang strategis juga menjadikannya benteng alami, yang menawarkan perlindungan dari penjajah selama masa-masa sulit.
Bagaimana dengan cuacanya? Nah, iklim San Marino sedang, dengan musim dingin yang sejuk dan musim panas yang hangat. Suhu rata-rata berkisar antara 28°F pada bulan Januari hingga 86°F pada bulan Juli, menjadikannya destinasi ideal bagi pengunjung sepanjang tahun.
Iklimnya juga sempurna untuk bercocok tanam, dengan wilayah sekitar Emilia-Romagna dan Marche menyediakan lanskap pertanian yang subur yang berkontribusi signifikan terhadap swasembada pangan negara ini. Kebun anggur dan kebun zaitun menghiasi pedesaan dan menghasilkan anggur dan minyak zaitun berkualitas tinggi yang merupakan bagian penting dari ekonomi lokal.
5. Pandai Berdiplomasi
Kesiapan militer dan kecerdasan diplomatik San Marino membantu mempertahankan kemerdekaannya selama 1.700 tahun.
Selama sejarahnya yang panjang, San Marino menunjukkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Misalnya, selama era feodal Abad Pertengahan, negara ini terhindar dari penaklukan dengan menjalin aliansi dengan Negara Kepausan dan kekuatan berpengaruh lainnya setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Dengan demikian, San Marino mampu tetap otonom meskipun ada ketidakpastian di Abad Pertengahan. Bahkan, pada tahun 1463, Paus Pius II memberikan San Marino wilayah tambahan, termasuk Fiorentino, Montegiardino, Serravalle, dan Faetano, sebagai hadiah atas aliansinya.