Wamenlu ke Bangladesh, Bahas Rohingya hingga Investasi

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri RI atau Wamenlu Arrmanatha Nasir bertemu Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh, Muhammad Yunus, dalam kunjungan kerjanya ke Dhaka, Bangladesh, pada Selasa, 3 Juni 2025. Pertemuan mereka membahas peningkatan hubungan bilateral melalui kerja sama perdagangan, investasi, energi, pertahanan, dan sosial budaya antara Indonesia dan Bangladesh.

“Indonesia sangat ingin memperdalam kerja sama dengan Bangladesh,” kata Arrmanatha, dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kesempatan itu, Yunus menuturkan bahwa dirinya pernah mengunjungi Indonesia beberapa kali sebelum memangku jabatannya. Dia berharap akan ada penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Bangladesh yang dilandasi kedekatan latar belakang agama, sejarah, dan budaya. 

Kedua tokoh itu juga membahas people-to-people contact, seperti penguatan kerja sama di sektor pariwisata dan pendidikan, termasuk tambahan penerima beasiswa bagi para siswa dari Bangladesh yang ingin menempuh pendidikan di Indonesia. “Kita perlu menjadi sahabat dekat,” ujar Yunus.

Pertemuan itu juga menyinggung isu Rohingya. Arrmanatha menyoroti urgensi upaya internasional dalam merespon krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Dia juga mendorong penanggulangan tindak pidana penyelundupan dan perdagangan manusia yang menjadi persoalan dalam proses migrasi para pengungsi Rohingya ke berbagai negara di Asia Tenggara. 

Lebih lanjut, kedua tokoh turut mengharapkan penguatan kerja sama Bangladesh dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN.

Selain bertemu Yunus, Arrmanatha turut menyambangi dengan Penasihat Luar Negeri Bangladesh Touhid Hossain dan Acting Foreign Secretary Ruhul Alam Siddique. Pertemuan mereka membahas penguatan mekanisme bilateral Indonesia-Bangladesh dan berbagai kerja sama konkret kedua negara.

Arrmanatha bertemu pula dengan Penasihat Energi Bangladesh, Fouzul Kabir Khan. Keduanya membahas usulan kemitraan dalam pasokan Liquefied Natural Gas (LNG), impor batu bara, pengembangan angkutan cepat massal, dan industri kereta api. 

Dalam kesempatan kunjungan ke Dhaka ini, Arrmanatha juga sempat berdialog dengan Kepala Otoritas Pengembangan Investasi Bangladesh (BIDA), Ashik Chowdury, dan membahas berbagai potensi ekspansi oleh perusahaan Indonesia di Bangladesh.

Perjalanan Arrmanatha di Bangladesh ditutup dengan dialog bersama Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh. Pertemuan membahas penguatan kerja sama pertahanan serta kolaborasi Indonesia-Bangladesh dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB. Dalam kesempatan itu, Bangladesh menyampaikan harapan untuk berkolaborasi di bidang industri strategis dan menyampaikan minat terhadap produk kedirgantaraan Indonesia.

Kunjungan kerja Arrmanatha ke Dhaka dilakukan dalam rangka kunjungan Delegasi Ekonomi Tingkat Tinggi (High Level Economic Delegation/HLED) Indonesia ke Bangladesh.

“Peluang kerja sama Indonesia dan Bangladesh sangatlah besar. Ke depan, kita perlu gaungkan ‘Made in Indonesia’ dan ‘Made in Bangladesh’ sebagai brand di kawasan yang dikenal akan kualitas dan inovasinya. Mari berinvestasi dan saling dukung dalam pertumbuhan ekonomi satu sama lain,” ujarnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |