Trump Akan Telepon Putin dan Zelensky Bahas Soal Perang

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menelepon mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri perang Ukraina. "Mudah-mudahan ini akan menjadi hari yang produktif, gencatan senjata akan terjadi, dan perang yang sangat kejam ini, perang yang seharusnya tidak pernah terjadi, akan berakhir," tulis Trump di situs jejaring sosialnya, Truth Social, pada hari Sabtu, dilansir dari Al Jazeera.

Pernyataan Trump muncul sehari setelah perundingan pertama Moskow-Kyiv dalam tiga tahun gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. Putin menolak undangan Zelensky untuk menghadiri perundingan hari Jumat, dan mengirim delegasi tingkat rendah sebagai gantinya. Zelensky mengatakan bahwa Putin tak serius untuk berdamai dengan Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah perundingan, yang menghasilkan kesepakatan pertukaran masing-masing 1.000 tahanan, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan langkah selanjutnya adalah pertemuan antara Zelensky dan Putin.

Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan persiapan percakapan telepon Presiden Vladimir Putin dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 19 Mei sedang disiapkan. "Pembicaraan sedang dipersiapkan," kata Peskov kepada kantor berita TASS, Sabtu, 17 Mei 2025.

Ia mengonfirmasi pengumuman Trump sebelumnya di Truth Social bahwa pembicaraan dengan Putin dan Zelensky pada 19 Mei. Menurut Trump, percakapan yang direncanakan itu akan membahas masalah Perang Rusia-Ukraina dan perdagangan.

Selain Putin, Trump juga menekankan bahwa setelah menelepon Putin dan Zelensky, dia akan berbicara dengan para pemimpin negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sebelumnya Putin dan Trump pernah melakukan kontak pada 18 Maret. Jadwal percakapan Trump dengan Putin itu diumumkan sesaat setelah pembicaraan damai tingkat tinggi delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul berakhir dengan sejumlah kesepakatan.

Pada Sabtu, serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Sumy, Ukraina, menewaskan sembilan penumpang bus dalam. Tujuh orang lainnya terluka dalam serangan di Bilopillia, Sumy, kata Zelensky dalam sebuah posting di X. Ia menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow.

"Semua korban tewas adalah warga sipil," kata Zelensky. "Dan Rusia tidak mungkin gagal memahami jenis kendaraan yang mereka targetkan. Ini adalah pembunuhan warga sipil yang disengaja."

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengecam serangan itu sebagai kejahatan perang yang disengaja dan biadab. Ia menuduh Putin terus melakukan perang terhadap warga sipil dan menyerukan tekanan tambahan terhadap Rusia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |