Tiga Model AI dari OpenAI Diperkenalkan, Apa Saja Keunggulannya?

19 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - OpenAI kembali menarik perhatian dunia teknologi dengan meluncurkan tiga model terbarunya, yakni o3, o4-mini, dan GPT-4.1.

Model-model ini dirancang bukan hanya untuk menjawab pertanyaan, tapi juga untuk benar-benar berpikir sebelum merespons. Pendekatan ini dinilai menjadi kebaruan yang membuat AI terasa lebih cerdas dan nyata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

O3 hadir sebagai model utama dengan kemampuan penalaran paling canggih sejauh ini. Ia unggul di berbagai bidang, mulai dari pemrograman, ilmu pengetahuan, hingga membaca dan memahami data visual seperti grafik atau diagram.

Untuk pengguna yang butuh kecepatan dan efisiensi, o4-mini jadi alternatif yang menarik. Meski ukurannya lebih ringan, performanya tetap solid, terbukti dari skor nyaris sempurna pada ujian matematika kompetitif AIME 2025.

Sementara GPT-4.1 yang ditujukan bagi pengguna API membawa kemampuan baru dalam memahami konteks yang sangat panjang, bahkan hingga satu juta token. Ini membuatnya cocok untuk tugas-tugas seperti membaca dokumen tebal atau mengelola proyek perangkat lunak berskala besar.

Keunggulan dan Kekurangan Model Baru GPT

Dibanding generasi sebelumnya seperti GPT-4o atau o1, model baru ini punya banyak nilai tambah. O3, misalnya, tidak hanya lebih akurat, tapi juga lebih mampu menganalisis masalah yang rumit dari berbagai sudut pandang.

GPT-4.1 juga memperlihatkan kemajuan besar dalam hal mengikuti instruksi, berpikir runtut, dan memahami konteks panjang. Bahkan versi mininya berhasil menekan biaya dan waktu respons secara drastis, sehingga menjadi pilihan ideal untuk aplikasi bervolume tinggi. Tapi tentu saja, setiap inovasi punya sisi yang perlu dicermati.

Dilansir dari laman resmi OpenAI, sebagian kemampuan terbaik model-model ini sangat bergantung pada akses ke alat bantu, seperti Python atau web search. Jadi, apabila digunakan dalam kondisi offline, performanya bisa tidak sekuat itu.

Lalu, GPT-4.1 saat ini hanya tersedia lewat API, jadi belum semua pengguna bisa langsung merasakannya lewat aplikasi ChatGPT. Selain itu, ada kecenderungan model terbaru ini akan terlalu harfiah dalam menafsirkan perintah. Jadi, pengguna perlu menyampaikan instruksi dengan lebih jelas agar hasilnya sesuai keinginan.

Dampaknya untuk Dunia Nyata

Dalam praktik di dunia nyata, kemampuan OpenAI dapat bermanfaat pada berbagai bidang. Di bidang hukum dan bisnis, misalnya, GPT-4.1 sudah terbukti mampu menangani skenario perpajakan yang rumit lebih akurat dibanding model sebelumnya. Ini berarti lebih sedikit waktu untuk riset manual dan lebih cepat menemukan solusi.

Di dunia kreatif, GPT-4o kini bisa menghasilkan gambar secara langsung. Bukan hanya untuk estetika, tapi juga visual yang punya fungsi, seperti infografis, diagram, atau bahkan konsep desain karakter.

Kemampuan model untuk memahami konteks gambar dan teks secara bersamaan menjadikannya alat bantu yang sangat kuat untuk desainer, marketer, dan pendidik. Selain itu, banyak pengembang sudah mulai memanfaatkan model-model ini untuk membangun AI agents, yakni sistem yang bisa menyelesaikan tugas dari awal sampai akhir secara otomatis, tanpa perlu banyak arahan.

Mulai dari membaca ratusan halaman dokumen, membuat laporan, sampai menjawab email klien, semuanya bisa dilakukan dalam hitungan menit. Singkatnya, model terbaru OpenAI ini bukan hanya soal kemampuan teknis yang makin canggih, tapi soal bagaimana AI mulai benar-benar bisa diandalkan untuk membantu pekerjaan sehari-hari secara nyata.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |