REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi investasi saham Stockbit kian mengukuhkan posisinya sebagai salah satu platform terdepan di Indonesia. Pada periode 10–14 November 2025, Stockbit Sekuritas Digital tercatat memuncaki daftar 10 top broker sepekan dengan nilai transaksi mencapai Rp 26,5 triliun.
Capaian tersebut diperkuat dengan raihan dua penghargaan bergengsi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2025, yaitu Anggota Bursa dengan Nilai Transaksi Terbesar dan Anggota Bursa dengan Jumlah Investor Tertinggi.
Head of PR & Corporate Communication Stockbit, William, menyampaikan bahwa penghargaan dari BEI tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap Stockbit sebagai platform investasi saham.
“Di samping memuncaki daftar 10 top broker, secara year to date Januari–November 2025, dari 95 perusahaan sekuritas yang beroperasi di Indonesia, Stockbit menduduki peringkat pertama dari sisi frekuensi transaksi. Dalam periode ini, lebih dari 140 juta transaksi jual-beli saham terjadi melalui Stockbit,” ujar William.
Per akhir Oktober 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor saham telah mencapai 8 juta investor, dengan sekitar 80 persen di antaranya didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan akhir 2023 yang tercatat 5,2 juta investor dan akhir 2024 sebanyak 6,3 juta investor.
Menyikapi tren pertumbuhan tersebut, William menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menghadirkan platform investasi yang aman, andal, dan kredibel melalui penguatan sistem keamanan, peningkatan fitur, serta kecepatan eksekusi transaksi.
Terdapat beberapa faktor yang disebut menjadi alasan Stockbit diminati investor. Selain mengedepankan keamanan data dan dana nasabah, Stockbit juga menawarkan struktur biaya transaksi yang kompetitif, yakni 0,15 persen untuk fee beli dan 0,25 persen untuk fee jual, tanpa minimum deposit.
Dari sisi keamanan, Stockbit menerapkan sejumlah lapisan perlindungan, di antaranya fitur Smart Login dengan teknologi biometrik sidik jari dan pengenalan wajah (two-factor authentication), notifikasi jika terjadi akses mencurigakan, serta fitur Trusted Device untuk membatasi akses akun hanya dari perangkat tertentu.
“Untuk fitur Trusted Device, saat ini hanya tersedia di Stockbit. Sementara Facial Recognition juga kami terapkan sebagai bagian dari penguatan sistem keamanan berlapis,” kata William.
Selain layanan transaksi, Stockbit juga memperkuat upaya edukasi pasar modal melalui Stockbit Academy yang menyediakan modul pembelajaran dalam bentuk video tematik. Perusahaan juga secara rutin menggelar kegiatan edukasi, baik daring maupun luring, serta telah mendirikan sedikitnya 20 Galeri Investasi hasil kerja sama dengan BEI dan mitra di berbagai daerah.
Dari sisi produk digital, Stockbit menghadirkan fitur seperti Chartbit Tools, Broker Flow, Fast Order, dan Portfolio Performance. Perseroan juga mengembangkan Desktop App yang dirancang sendiri oleh tim internal untuk pengguna Windows dan macOS, termasuk dukungan multi-monitor bagi pengguna Mac.
“Dengan spirit inovasi yang kami miliki, Stockbit siap terus mendukung agenda regulator dalam meningkatkan inklusi dan edukasi pasar modal di Indonesia,” tutup William.

1 hour ago
1






































