6 hours ago
3
REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Damaskus bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa selama kunjungan ke Moskow. Kedua pihak membahas kerja sama militer. Demikian menurut laporan media pemerintah Suriah.
Seperti dilansir Al-Arabiya, kunjungan ini merupakan yang terbaru otoritas Suriah ke Rusia sejak penggulingan penguasa lama dan sekutu Moskow, Bashar al-Assad, pada Desember lalu. Rusia telah memberikan perlindungan kepada mantan pemimpin dan keluarganya sejak mereka melarikan diri dari Damaskus.
"Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani, Menteri Pertahanan Murhaf Abu Qasra, dan Putin membahas “isu-isu politik, militer, dan ekonomi yang menjadi kepentingan bersama dengan fokus khusus pada kerja sama strategis di bidang industri militer,” kata kantor berita negara SANA.
Disebutkan bahwa mereka membahas cara-cara untuk mengembangkan kemitraan militer dan teknis untuk memperkuat kemampuan pertahanan tentara Suriah dan mengikuti perkembangan modern di industri militer. "Khususnya di bidang modernisasi peralatan militer, transfer keahlian teknis, dan kerja sama dalam penelitian dan pengembangan,” tambah SANA.
Dukungan Rusia akan ikut membantu memperkuat sistem pertahanan nasional dan mendukung keamanan dan stabilitas di Suriah dan kawasan.
Rusia adalah sekutu utama Assad selama perang saudara Suriah yang berlangsung hampir 14 tahun. Rusia memberikan dukungan militer vital yang mempertahankan kekuasaan pasukannya dan melancarkan serangan udara ke wilayah yang dikuasai pemberontak.
Selepas Assad jatuh, Rusia tak lagi mendominasi. AS telah masuk dengan memberikan dukungan terhadap pemerintah baru. Pun Turki yang ikut berada di belakang kekuatan pemerintahan ahmed al-Sharaa.
"Diskusi pada Selasa juga menyentuh prospek untuk memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan termasuk mendukung proyek rekonstruksi dan mendorong investasi," kata SANA.
