Ramai Fotografer Ambil Gambar Aktivitas Masyarakat di Ruang Publik Jakarta, Begini Respons Pramono

4 hours ago 4

Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Sudirman, Jakarta, Ahad (14/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena fotografer yang memotret aktivitas masyarakat di ruang publik Jakarta makin marak ditemukan. Keberadaan para fotografer itu biasanya banyak ditemukan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) dan sejumlah ruang publik lainnya ketika masyarakat sedang olahraga.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya tidak pernah melarang aktivitas fotografi yang dilakukan masyarakat di ruang publik. Pasalnya, setiap orang memiliki hak yang sama untuk beraktivitas di ruang publik, termasuk oleh para pegiat fotografi.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

"Yang berkaitan dengan fotografi, memang sekali lagi ya, itu kan enggak ada larangan untuk orang memotret," kata dia di Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).

Meski begitu, Pramono mengingatkan, aktivitas itu tidak boleh dilakukan dengan paksaan. Artinya, para fotografer yang memotret tidak boleh memaksa masyarakat untuk membeli hasil foto tersebut.

"Tetapi kemudian kalau orang memaksa menjual potretnya ya enggak boleh, seperti yang terjadi di (Tebet) Eco Park langsung saya tertibkan," ujar dia.

Ia menegaskan, Jakarta merupakan kota yang terbuka untuk seluruh masyarakat. Menurut dia, setiap orang berhak mencari peruntungan di Jakarta, termasuk dengan menjajakan hasil fotografi.

"Semua orang boleh mencari nafkah dengan berbagai cara, tetapi yang paling penting, enggak boleh memaksa seperti yang terjadi di Eco Park pada waktu itu," kata Pramono.

Sebelumnya, komunitas fotografi di kawasan Tebet Eco Park dilaporkan meminta uang Rp 500 ribu kepada pengunjung yang mengambil gambar menggunakan kamera fotografi. Hal itu terungkap di media sosial setelah ramai masalah senioritas di antara penghobi fotografi.

Namun, belakangan juga muncul keresahan dari sejumlah masyarakat yang tidak suka difoto tanpa adanya persetujuan ketika sedang beraktivitas di ruang publik. Sejumlah masyarakat itu menganggap keberadaan fotografer yang memotret tanpa izin telah melanggar etika. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |