Pendiri Ben & Jerry’s Sebut Unilever Halangi Es Krim Bertema Palestina

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pendiri merek es krim Ben & Jerry’s, Ben Cohen, menuduh perusahaan induknya, Unilever, telah menghalangi peluncuran varian rasa es krim yang menyuarakan solidaritas dengan Palestina. Cohen menyampaikan ia akan secara independen menciptakan rasa baru tersebut sebagai bagian dari seri pribadi yang menyoroti isu-isu sosial yang tidak dapat diangkat secara publik oleh perusahaan.

Ben & Jerry’s dikenal luas karena aktivismenya dalam isu-isu sosial, politik, lingkungan, dan kemanusiaan, termasuk dalam merespons konflik Israel-Gaza. BBC News telah menghubungi Unilever untuk meminta tanggapan atas pernyataan Cohen tersebut.

Langkah Cohen ini memperdalam ketegangan lama antara Ben & Jerry’s dan Unilever, perusahaan barang konsumsi asal Inggris yang telah memiliki merek es krim tersebut sejak tahun 2000. Para pendiri Ben & Jerry’s menilai Unilever, bersama merek es krim Magnum yang kini tengah dipisahkan, telah secara tidak sah menghalangi perusahaan mereka dalam menjalankan “misi sosialnya.”

Dalam sebuah video di Instagram pada Selasa (28/10/2025) lalu, Cohen mengatakan tengah membuat sorbet rasa semangka dan meminta ide nama serta bahan tambahan dari publik. Semangka sendiri telah menjadi simbol solidaritas bagi rakyat Palestina karena warnanya yang serupa dengan bendera Palestina merah, hijau, hitam, dan putih.

“Aku melakukan apa yang mereka tidak bisa,” kata Cohen dari dapurnya. “Aku membuat es krim rasa semangka yang menyerukan perdamaian permanen di Palestina dan pemulihan atas kerusakan yang terjadi di sana.”

Pada 2021, Ben & Jerry’s menolak menjual produknya di wilayah pendudukan Israel. Namun, Unilever kemudian menjual operasi Ben & Jerry’s di Israel kepada pemegang lisensi lokal, sehingga produknya tetap dijual di Tepi Barat.

Seri dessert baru Cohen akan dikembangkan di bawah merek aktivis miliknya, Ben’s Best, yang memproduksi es krim secara independen dari Ben & Jerry’s. Ben’s Best pertama kali didirikan pada 2016 untuk mendukung kampanye mantan kandidat presiden AS, Bernie Sanders, melalui varian rasa Bernie’s Back.

Cohen menyebut, rasa-rasa baru ke depan akan membahas isu-isu yang tidak dapat diangkat secara publik oleh Ben & Jerry’s karena dibatasi oleh Unilever.

Pada September lalu, rekan pendiri Jerry Greenfield mengundurkan diri dari Ben & Jerry’s setelah puluhan tahun berkecimpung di perusahaan tersebut. Ia menilai independensi perusahaan telah tergerus akibat keputusan Unilever membatasi aktivisme sosial merek itu.

“Jerry memiliki hati yang besar, dan konflik dengan Unilever ini membuat hatinya hancur,” ujar Cohen dalam wawancara dengan program PM BBC. “Hati saya memimpin saya untuk tetap berjuang demi mempertahankan independensi perusahaan, agar Ben & Jerry’s bisa terus menjalankan misi sosial dan nilai-nilai yang telah kami pegang selama lebih dari 40 tahun.”

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |