REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pemerintah Indonesia berhasil menyerap dana senilai Rp25 triliun dari lelang sembilan seri Surat Utang Negara (SUN) yang diselenggarakan pada 2 Desember 2025. Keterangan ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta pada Selasa.
Total penerimaan yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp69,64 triliun. Serapan terbesar berasal dari seri FR0106 (pembukaan kembali) dengan dana sebesar Rp5,5 triliun dari penawaran masuk Rp7,19 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 6,45991 persen dengan jatuh tempo pada 15 Agustus 2040.
Seri FR0102 (pembukaan kembali) menyerap dana Rp4,15 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp6,73 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,74988 persen dan jatuh tempo pada 15 Juli 2054. Pemerintah juga menyerap Rp3,85 triliun dari FR0107 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran masuk Rp7,71 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,54987 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2045.
Dari seri FR0105 (pembukaan kembali), pemerintah memenangkan dana sebesar Rp3,25 triliun dari penawaran masuk Rp5,41 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 6,77971 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2064.
Selanjutnya, dana sebesar Rp2 triliun diserap dari tiga seri: SPN01260103 (penerbitan baru), SPN12261203 (penerbitan baru), dan FR0108 (pembukaan kembali). Seri SPN01260103 menerima penawaran masuk Rp2,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,55000 persen dan jatuh tempo 3 Januari 2026. Seri SPN12261203 menerima penawaran Rp4,85 triliun dengan imbal hasil 5,00000 persen dan jatuh tempo 3 Desember 2026. Sedangkan, FR0108 menerima penawaran Rp16,14 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,23928 persen dengan jatuh tempo 15 April 2036.
Serapan selanjutnya berasal dari seri FR0109 (pembukaan kembali) dengan dana Rp1,25 triliun dari penawaran masuk tertinggi Rp17,41 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 5,71000 persen dengan jatuh tempo 15 Maret 2031. Terakhir, pemerintah menyerap Rp1 triliun dari seri SPN12260305 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran Rp1,35 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,70000 persen dan jatuh tempo 5 Maret 2026.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

1 hour ago
1




































