Pegunungan Arfak Ditargetkan Jadi Daerah Pertama dengan 100 Persen Listrik Hijau

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, PEGUNUNGAN ARFAK - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang 100 persen kebutuhan listriknya dipasok dari energi baru terbarukan (EBT). Upaya tersebut ditempuh melalui pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Anggi I berkapasitas 150 kW, dan dilanjutkan dengan pembangunan PLTMH Anggi II berkapasitas 500 kW.

"Hari ini kami lakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTMH Anggi II. Ini proyek multiyears," kata Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di Anggi, Pegunungan Arfak, Rabu (29/10/2025).

Menurut dia, penambahan kapasitas PLTMH Anggi II bertujuan memperkuat sistem kelistrikan berbasis EBT, setelah PLTMH Anggi I yang memanfaatkan daerah aliran sungai Enggimun beroperasi sejak Maret 2023.

Pembangunan PLTMH Anggi II merupakan wujud optimalisasi suplai listrik ramah lingkungan yang akan diintegrasikan dengan sistem kelistrikan sebelumnya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

"Proyek ini juga merupakan bagian dari program dedieselisasi untuk mengurangi pemakaian BBM (bahan bakar minyak) pada PLTD di Pegunungan Arfak," ujar Eniya.

Sebelum adanya PLTMH, kata dia, masyarakat di Pegunungan Arfak menggunakan aliran listrik PT PLN yang bersumber dari PTLD sehingga suplai energi listrik sangat bergantung terhadap ketersediaan BBM jenis solar.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan PLN agar pembangunan jaringan transmisi dan integrasi sistem kelistrikan segera diselesaikan, supaya pasokan listrik dari PLTMH dapat menjangkau sejumlah distrik atau kecamatan.

"Nanti 10 distrik di Pegunungan Arfak bisa nikmati listrik EBT 24 jam. Tentu, ini realisasinya bertahap setelah pembangunan PLTMH Anggi II rampung," ujarnya.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Diksi Erfani Umar menyebut, pengoperasian PLTMH Anggi I menghemat biaya penyediaan BBM kurang lebih Rp6,7 miliar per tahun. Pembangkit ini direncanakan terintegrasi dengan sistem kelistrikan Pegunungan Arfak yang mencakup jaringan Sururey, Demaisi, Taige, Catubouw, Menyambouw, Hink, dan Anggi Gida.

"Sementara lima distrik lainnya menyusul dalam waktu dekat. Total panjang jaringan proyek integrasi sistem kelistrikan mencapai 37 kilometer," ujarnya.

Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba mengapresiasi upaya Kementerian ESDM dan PT PLN yang telah menyediakan akses listrik ramah lingkungan secara merata bagi masyarakat di kabupaten tersebut.

Kebutuhan akan listrik tidak hanya sebagai penerangan tetapi mendukung pengembangan aktivitas ekonomi kreatif, penunjang kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

"Terima kasih sudah menghadirkan listrik secara merata bagi masyarakat hingga ke pelosok wilayah terpencil," ucap Dominggus.

sumber : Antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |