REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Diah Pikatan Orissa Putri Haprani atau Pinka Haprani masuk dalam bursa calon ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng). Pinka merupakan putri Puan Mahaharani sekaligus cucu Megawati Soekarnoputri yang kini merupakan anggota DPR RI periode 2024-2029.
Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, berpendapat, Pinka bisa dikategorikan sebagai "rising star" dalam bursa calon ketua DPD PDIP Jateng. "Beliau (Pinka) ini kan darahnya kan 'darah biru' PDI Perjuangan ya. Artinya punya garis biologis langsung dengan Presiden Sukarno," ujarnya kepada Republika, Sabtu (13/9/2025).
Selain faktor garis keturunan, Wahid menilai, secara latar belakang pendidikan, Pinka layak bersaing menjadi ketua DPD PDIP Jateng. "Beliau lulusan luar negeri. Sehingga secara teoritik saya kira beliau mampu," ucapnya.
Pinka, dalam pandangan Wahid, juga merupakan figur baru yang segar. Menurutnya, hal-hal tadi menjadi beberapa kelebihan Pinka yang masuk dalam bursa calon ketua DPD PDIP Jateng. "Ini keunggulan yang bisa dijual," ujarnya.
Kendati demikian, Wahid berpendapat, Pinka, yang saat ini berusia 26 tahun, masih belum mengenyam banyak pengalaman di kancah politik, khususnya di Jateng. "Tantangannya, beliau (Pinka) bisa dikatakan masih 'hijau' dalam hal perspektif geopolitik Jawa Tengah; penguasaannya ya, apalagi kalau berbicara pengalaman," ucapnya.
Selain itu, Wahid menilai, Pinka juga belum melewati proses pematangan dalam struktur kepengurusan internal PDIP. Misalnya, menjadi pengurus di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) atau struktur lain di bawahnya.
Meski masih muda dan belum berpengalaman, Wahid menilai, hal itu tak menutup peluang Pinka ditunjuk menjadi ketua DPD PDIP Jateng. Hal itu karena perempuan kelahiran Desember 1998 itu merupakan cucu dari Megawati Soekarnoputri.
Jika nantinya Pinka ditunjuk sebagai ketua DPD Jateng, PDIP perlu membangun tim atau struktur kepengurusan yang solid untuk menopang dan menyokong tugas Pinka. "Bagaimana kemudian beliau akan didampingi dan dilapisi oleh kader-kader senior, kader-kader yang punya pengalaman, sehingga relatif bisa mengendalikan dan menjawab persoalan saat ini," ucap Wahid.