PA GMNI Jakarta Raya Dorong Kemandirian Ekonomi di Tengah Globalisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Ketua DPD Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jakarta Raya, Ario Sanjaya, menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi Jakarta di tengah arus globalisasi dalam diskusi publik yang berlangsung Minggu di Jakarta. Diskusi ini bertujuan agar ibu kota tetap menjunjung nilai-nilai keadilan sosial.

Dalam rangkaian Seri Diskusi Publik III pra-Konferda V, tema yang diangkat adalah “Menumbuhkan Jakarta Kota Berdikari secara Ekonomi di Tengah Arus Globalisasi Dunia”. Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Marinus Gea dari Komisi XIII DPR RI, Ichsanuddin Noorsy sebagai Pakar Ekonomi Kerakyatan, Badikenita Sitepu Ketua Komite II DPD RI, serta Abdul Gofar Al Hakim dari Pemprov DKI Jakarta.

Ario Sanjaya menyatakan bahwa diskusi ini adalah bagian dari inisiatif PA GMNI untuk membangun ruang intelektual dan praksis politik konstruktif bagi pembangunan Jakarta. Ia berharap diskusi ini menghasilkan gagasan konkret yang dapat disampaikan kepada pemerintah daerah untuk memastikan Jakarta sebagai kota global yang tetap berlandaskan keadilan sosial.

Ketua Harian DPP PA GMNI, Aruji Wahyono, menegaskan bahwa Jakarta, sebagai kota yang tidak pernah tidur, harus menghadapi berbagai persoalan seperti kesenjangan ekonomi dan pengaruh kapital global yang meminggirkan pelaku lokal. Ia juga mengungkap fakta bahwa 60 persen penerima bantuan sosial di Jakarta menggunakannya untuk perjudian daring, yang mencerminkan ironi sosial di kota ini.

Pakar Ekonomi Kerakyatan, Ichsanuddin Noorsy, menyoroti lemahnya pelayanan publik dan ketimpangan yang meningkat, sedangkan Abdul Gofar Al Hakim dari Pemprov DKI Jakarta menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan peta jalan ekonomi menuju Jakarta Global City 2045 dengan mendorong kolaborasi lintas sektor dan memperkuat peran UMKM yang kini mencapai 400 ribu unit binaan aktif.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara