CANTIKA.COM, Jakarta - Hai, kamu yang aktif banget di media sosial! Pernah nggak sih, kepikiran kalau terlalu banyak berbagi atau oversharing di sosial media bisa berdampak buruk? Selain bikin privasi kamu sendiri jadi berantakan, oversharing juga bisa merugikan orang lain, lho. Nah, ini nih bahasan penting yang perlu banget kamu tahu supaya akun medsos kamu tetap kece tapi tetap bijak.
Apa Itu Oversharing?
Oversharing adalah kebiasaan membagikan informasi secara berlebihan di media sosial. Misalnya, kamu sering update status, cerita semua hal pribadi, atau bahkan membagikan foto dan video yang sebenarnya sensitif.
Awalnya sih, mungkin kamu cuma pengen dapat perhatian atau like dari followers. Tapi, tanpa sadar oversharing bisa bikin masalah serius, apalagi kalau kamu sampai melibatkan orang lain tanpa izin.
Kenapa Kita Suka Oversharing?
Menurut Psikolog Klinis dari RSUD Wangaya, Nena Mawar Sari, oversharing biasanya dipicu oleh kebutuhan untuk mendapatkan validasi sosial. Banyak dari kita merasa senang dan puas ketika postingan kita mendapat banyak likes, komentar, atau dibagikan ulang. Ini membuat kita merasa diperhatikan dan dihargai. Apalagi buat kamu yang masih muda dan aktif di medsos, validasi seperti ini kadang bikin ketagihan.
Tapi, sadar nggak sih, kalau kita terlalu sering berbagi hal-hal pribadi, ini bisa jadi bumerang?
Dampak Negatif Oversharing
Oversharing nggak cuma soal privasi kamu yang bocor. Ini juga bisa berdampak buruk buat orang lain, khususnya kalau kamu membagikan konten yang sensitif. Contohnya, beberapa waktu lalu viral foto kecelakaan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada yang tersebar di media sosial tanpa izin keluarga korban. Hal ini memicu kemarahan warganet karena dianggap nggak menghormati perasaan keluarga dan korban.
Nah, ini nih yang harus kita hindari. Membagikan konten seperti ini bisa menyakiti orang lain dan menimbulkan trauma lebih dalam. Jadi, sebelum posting sesuatu, pikirkan dulu apakah hal itu bisa menyakiti perasaan orang lain atau melanggar privasi mereka.
Pentingnya Edukasi Media Sosial untuk Semua Usia
Nena Mawar Sari juga menekankan pentingnya edukasi tentang batasan empati dan etika dalam menggunakan media sosial. Edukasi ini nggak cuma buat kamu yang sudah dewasa, tapi juga harus diajarkan ke adik, keponakan, bahkan anak-anak sejak dini supaya mereka paham cara bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
Kalau kita semua bisa saling mengingatkan dan memahami batasan berbagi informasi, dunia maya pasti jadi tempat yang lebih aman dan nyaman buat kita semua.
Kalau Kamu Terlanjur Terdampak, Apa yang Harus Dilakukan?
Kadang, konten di media sosial bisa bikin kita trauma, apalagi kalau berhubungan dengan kejadian yang menyakitkan. Kalau kamu merasa terganggu dengan hal seperti ini, jangan ragu untuk cari bantuan profesional. Psikolog bisa bantu kamu untuk pulih secara mental dan memberikan cara menghadapi trauma akibat paparan konten negatif.
Jadi, Bagaimana Cara Bijak Bermedia Sosial?
Pikirkan dulu sebelum posting: Apakah postingan ini hanya untukmu atau juga melibatkan orang lain? Apakah bisa menyakiti perasaan seseorang?
Jaga privasi diri dan orang lain: Hindari membagikan foto atau informasi yang bersifat pribadi atau sensitif tanpa izin.
Jangan mudah tergoda validasi: Ingat, likes dan komentar bukan segalanya. Prioritaskan kualitas dan etika daripada kuantitas perhatian.
Edukasi diri dan orang sekitar: Bagikan pengetahuan soal etika bermedia sosial pada keluarga dan teman.
Oversharing di media sosial memang terlihat sepele, tapi risikonya bisa besar. Selain merusak privasi diri sendiri, oversharing juga bisa merugikan orang lain dan bahkan melukai perasaan mereka. Jadi, yuk mulai bijak menggunakan media sosial! Ingat, media sosial itu untuk berbagi hal positif, bukan untuk menyakiti atau membuat masalah.
Pilihan Editor: Coping Mechanism: Strategi Ampuh Hadapi Stres dan Jaga Kesehatan Mental
ANTARA | BETTER UP
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika