TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), buka suara soal kepadatan di rest area selama arus mudik. Ia meminta pengelola untuk mengatur lalu lintas kendaraan agar tidak terjadi penumpukan yang berpotensi menyebabkan kemacetan.
"Kita sampaikan pada pengelola rest area, intinya sama-sama kita atur, tapi ini masukan yang baik,” kata AHY usai konferensi pers di Stasiun Pasar Senen, Jumat, 27 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus mengatakan, siap menerima laporan jika ada titik-titik kepadatan yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas kala mudik. “Nanti di mana saja yang kira-kira padat, nanti bisa dikasih masukan juga kepada kami,” tuturnya.
AHY menyebutkan rest area harus tetap berfungsi sebagai tempat istirahat bagi pemudik, bukan justru menjadi penyebab tersendatnya arus lalu lintas. Koordinasi dengan pihak pengelola penting agar pergerakan kendaraan lebih tertata. “Nanti kami sampaikan kepada para pengelola rest area-nya untuk lebih mengatur trafiknya supaya lebih lancar."
Dalam pantauan Tempo, pemudik memadati rest area KM 164 Tol Cipali wilayah Jatiwangi, Majalengka, pada Kamis sore, 27 Maret 2025. Kendaraan yang memadati Rest Area 166 Tol Cipali ini terdiri atas kendaraan pribadi, juga bus antar-kota.
Selain itu, rest area Travoy 379A di ruas tol Batang-Semarang juga dipadati pemudik. Berdasarkan data lalu lintas pada 25 Maret 2025, sebanyak 4.322 kendaraan tercatat singgah di rest area ini. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 42,1 persen dibandingkan lalu lintas harian normal. Kenaikan tersebut diproyeksikan akan terus terjadi menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025 ini.
Menurut Angga Dwi Utama, Kepala Wilayah III PT Jasamarga Related Business, peningkatan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk fasilitas yang lengkap dan kenyamanan yang ditawarkan. “Kami melihat peningkatan signifikan jumlah pemudik yang memilih beristirahat di Travoy 379A,” katanya, Kamis, 27 Maret 2025.
Linda Trianita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.