Momen Haru Java Jazz Festival Tampilkan Lagu Mendiang Titiek Puspa

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - BNI Java Jazz Festival 2025 hari kedua menghadirkan momen istimewa lewat sebuah persembahan untuk mengenang mendiang Titiek Puspa, salah satu legenda besar musik Indonesia. Dalam pertunjukan bertajuk Sing A Long, empat musisi lintas generasi—Adikara, Bilal Indrajaya, Danilla, dan Kris Dayanti—bersatu di atas panggung membawakan karya-karya abadi sang maestro.

Pilihan Editor: Sisi Spiritual Titiek Puspa

Venue Sing A Long di Java Jazz Dipadati Penonton

Menjelang pukul 19.30 WIB, suasana di Teh Botol Sosro Hall sudah begitu padat. Seluruh kursi terisi, sementara area di sisi dan belakang ruangan dipenuhi penonton yang rela berdiri demi menyaksikan pertunjukan spesial ini. Beberapa pengunjung bahkan duduk di lantai karena tak ingin melewatkan pertunjukan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tepat pukul 19.39 WIB, suasana mulai hening ketika suara rekaman diputar, membuka pertunjukan dengan pengantar yang menggambarkan Titiek Puspa sebagai sosok yang bukan sekadar nama. “Dia adalah warisan hidup dari musik, film, dan puisi Indonesia,” ujar narator dalam rekaman tersebut. “Dengan lebih dari enam dekade di panggung, dia membentuk budaya Indonesia dengan keberanian, kekuatan, dan jiwa puitis. Salute to Titiek Puspa.”

Deretan Lagu Karya Titiek Puspa

Pertunjukan dibuka oleh Adikara dengan lagu “Permisi.” Disambut riuh oleh penonton, ia mengajak semua bernyanyi bersama. “Java Jazz, mana suaranya?” serunya menyapa antusiasme hadirin.

Penampilan dilanjutkan oleh Danilla dengan lagu “Jatuh Cinta.” Aransemen baru yang dibawakannya berhasil memikat perhatian penonton, memberikan sentuhan segar pada karya klasik tersebut.

Lagu legendaris “Kupu-Kupu Malam” kemudian dinyanyikan oleh Bilal Indrajaya, yang langsung memancing koor massal dari para penonton. Setelah itu, Adikara kembali tampil secara bergantian dengan Bilal dan Danilla, membawakan deretan lagu lain dari Titiek Puspa seperti “Cinta,” “Bing,” dan “Bimbi”.

Bilal Indrajaya saat tampil pada Sing a Long di BNI Java Jazz Festival 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, 31 Mei 2025. Tempo/Magang/Ahmad Naufal Oktavian

Pesan Kris Dayanti

Sorak-sorai kembali pecah saat Kris Dayanti muncul di panggung. Diva yang sudah malang melintang di industri musik ini menyampaikan kekagumannya pada Java Jazz Festival yang menurutnya telah menjadi ruang tumbuh, sekaligus tempat pelestarian musik jazz sebagai bagian dari budaya Indonesia. Ia pun menyinggung bahwa tahun ini Java Jazz telah genap berusia dua dekade.

“Malam hari ini, kami mau membuat mendiang Titiek Puspa tersenyum bangga dengan lagu-lagunya yang selalu ada di hati kita semua,” ujar Kris Dayanti sebelum menyanyikan lagu “Marilah Kemari.”Lagu berikutnya yang ia bawakan adalah “Gang Kelinci,” ciptaan Titiek Puspa yang populer dibawakan oleh Lilis Suryani. Lagu tersebut menggambarkan sebuah gang padat penduduk di Jakarta.

Kolaborasi Empat Musisi Jadi Penutup Spesial

Sebagai penutup, Kris Dayanti memanggil Danilla, Adikara, dan Bilal Indrajaya kembali ke atas panggung. Pada momen itu, Bilal menyampaikan bahwa karya-karya Titiek Puspa akan selalu abadi. Keempat musisi tersebut kemudian menutup penampilan dengan lagu “Ayo Dansa” dan “Apanya Dong.” Pertunjukan ditutup dengan nuansa enerjik sekaligus haru. Saat lagu usai, keempat musisi berdiri berjajar, saling menggenggam tangan, lalu membungkuk ke arah penonton. Ucapan terima kasih mereka kepada Java Jazz Festival menjadi penutup malam yang penuh kenangan.

Warisan Tak Lekang Titiek Puspa

Titiek Puspa meninggal pada 10 April 2025 di Jakarta dalam usia 87 tahun. Dikenal sebagai ‘Penyanyi Tiga Zaman’, ia bukan hanya menyumbang suara dan melodi, tapi juga menulis lebih dari 200 lagu yang menjadi bagian dari sejarah musik dan perfilman Indonesia. Nama panggungnya, Titiek Puspa, diberikan langsung oleh Presiden Soekarno pada era 1950-an, sebagai penghormatan atas bakatnya.

Selain di musik, Titiek mengawali karier aktingnya melalui film Minah Gadis Dusun (1965), lalu melanjutkan perannya dalam sejumlah film populer seperti Inem Pelayan Sexy (1976–1977), Karminem (1977), dan Tiga Cewek Badung (1975).

Adinda Jasmine berkontribusi dalam tulisan ini. 
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |