Beberapa pesanan cincin nikah berbahan perak. Harga perak mencapai rekor tertinggi pada 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Harga logam mulia dunia kembali mencatatkan tonggak sejarah baru. Perak menembus level psikologis 75 dolar AS per ons atau sekitar Rp1,26 juta untuk pertama kalinya pada Jumat (26/12/2025).
Sepanjang 2025, kenaikan harga perak ini melebihi kenaikan harga emas dan platinum yang juga melesat ke rekor tertinggi sepanjang masa.
Harga perak naik dari sekitar 29 dolar AS per ons di Januari 2025 menjadi sekitar 75 dolar AS per ons di Desember 2025. Perak mencatat kenaikan sekitar 46 dolar AS per ons, dan ini setara sekitar 158 persen pertumbuhan sepanjang tahun.
Lonjakan ini dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat serta meningkatnya ketegangan geopolitik global yang mendorong minat investor terhadap aset lindung nilai.
Dilansir Reuters, harga emas spot naik 0,6 persen ke level 4.505,30 dolar AS per ons atau setara sekitar Rp75,5 juta per ons setelah sebelumnya menyentuh rekor 4.530,60 dolar AS atau sekitar Rp75,9 juta per ons. Sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Februari menguat 0,7 persen menjadi 4.534 dolar AS per ons atau sekitar Rp76,0 juta
Analis UBS Giovanni Staunovo menilai prospek penurunan suku bunga AS masih menjadi faktor utama penguatan logam mulia. “Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah terus menopang permintaan emas dan perak, mendorong keduanya ke rekor harga baru,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi likuiditas yang rendah turut memperbesar volatilitas harga di pasar logam mulia. Emas diperkirakan akan membukukan kenaikan tahunan terkuat sejak 1979.
Tren ini didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve, pembelian agresif oleh bank sentral, arus masuk dana ETF, serta berlanjutnya upaya diversifikasi cadangan global dari dolar AS.
Pasar keuangan saat ini memproyeksikan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga AS pada tahun depan, seiring ekspektasi sikap The Fed yang lebih akomodatif. Kondisi tersebut membuat aset tanpa imbal hasil seperti emas tetap diminati investor.
Dari sisi permintaan fisik, diskon harga emas di India tercatat melebar ke level tertinggi dalam lebih dari enam bulan terakhir, menandakan melemahnya minat beli di tengah harga yang mahal. Sebaliknya, diskon emas di China justru menyempit dibandingkan pekan lalu.
sumber : Reuters

3 hours ago
2




































