Media Israel: "Tidak" adalah Kata Tepat Menjawab Permintaan Pengampunan Netanyahu

2 hours ago 1

Ratusan massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar aksi damai Peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina di depan Gedung Kedubes AS Jakarta, Jumat (29/11/2024). Dalam aksinya, mereka menyerukan penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu atas genosida di Palestina. Peserta aksi juga menyerukan untuk terus melakukan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Editorial surat kabar Israel Haaretz menyoroti permintaan pengampunan yang diajukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada Presiden Israel Isaac Herzog dan menganggapnya sebagai contoh nyata dari ketidakmauan untuk mengakui tanggung jawab.

Haaretz menegaskan Netanyahu tidak siap untuk mengakui apa pun, dan tidak menerima tanggung jawab atas apa pun.

Sementara meminta pengampunan, Dia terus menggambarkan kasus-kasus terhadapnya sebagai rekayasa dan menganggap sistem peradilan itu sendiri sebagai penjahat.

Perlu diingat bahwa Netanyahu dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa jika Herzog menanggapi permintaan pengampunan tersebut, itu akan menjadi penyerahan diri negara Israel terhadap kekerasan dan korupsi pemimpinnya, serta kemenangan penuh baginya dan kekalahan total bagi gagasan untuk mengutamakan negara.

Netanyahu meminta pengampunan dan pembebasan dari tuduhan korupsi yang mencakup suap, penipuan, dan pengkhianatan dalam kasus-kasus yang telah diproses oleh pengadilan Israel selama bertahun-tahun.

Permintaan tersebut mencakup dua dokumen yaitu surat terperinci dari pengacara Netanyahu, dan surat lain yang ditandatangani olehnya sendiri.

Surat menegaskan tanpa pengakuan bersalah secara eksplisit bahwa kepentingan nasional mengharuskan penghentian persidangan, yang menurutnya memecah belah masyarakat Israel dan menghalanginya untuk mengelola urusan negara di tengah ancaman keamanan dan politik.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |