REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Lyodra Ginting menyebut dorongan inklusi keuangan digital belakangan ini semakin masif dirasakan oleh masyarakat. Lyodra mencontohkan penampilan terbarunya dengan gaun oranye yang kini tersebar secara luas di berbagai ruang reklame, mulai dari lift perkantoran, dinding toko ritel, papan iklan, hingga sarana transportasi bus perkotaan.
“Banyak yang colek atau kirim pesan langsung (DM) ke aku, katanya ‘Kak Lyodra jadi ada di mana-mana’. Aku juga melihat sendiri, wajahku seperti berkeliling seluruh Indonesia karena ada di bus-bus, di Senayan, di Pondok Indah, di mana-mana,” kata Lyodra saat acara Temu Wicara Media bertajuk “Mendorong Inklusi Keuangan Digital Indonesia bersama SPayLater” di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025).
Lyodra, yang hadir sebagai figur publik dalam acara tersebut, mengakui luasnya penyebaran pesan edukasi itu menunjukkan komitmen kuat dari sektor usaha dalam menyuarakan literasi keuangan digital ke seluruh pelosok negeri.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko SPayLater Indonesia, Anggie Ariningsih, menjelaskan kampanye mereka bertujuan menjangkau masyarakat yang belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga perbankan formal serta menekankan pentingnya mencapai “merdeka finansial” melalui pengelolaan keuangan yang bijak.
“Inklusi keuangan bukan hanya tentang akses teknologi, tetapi juga pemberdayaan masyarakat agar mampu mengambil keputusan keuangan yang bertanggung jawab. Kami menyediakan opsi cicilan nol persen hingga 24 bulan dan berbagai insentif untuk transaksi yang terencana dan terukur,” kata Anggie.
Sistem pembayaran ini telah memperluas jangkauan bisnis dan transaksi, sehingga dapat secara signifikan mendukung pemerataan ekonomi digital. Dampak positif layanan tersebut juga dirasakan oleh pelaku usaha dan jenama fesyen lokal, Zalmore.
Chief Marketing Officer Zalmore, Jonathan Febrian, mengatakan operasional usaha yang telah berjalan 10 tahun semakin berkembang sejak tersedianya sistem pembayaran SPayLater di berbagai ritel, platform lokapasar, maupun toko luring. Kehadiran sistem tersebut membuat pelanggan lebih percaya diri untuk membeli produk dari toko mereka.
“Saya juga melihat banyak perilaku konsumen yang berubah. Dulu mereka sering menunda check out atau hanya memasukkan ke keranjang sambil menunggu gajian. Dengan adanya SPayLater, mereka jadi lebih berani dan terencana, terutama pelanggan yang ingin tampil lebih stylish dan rapi. Mereka bisa memiliki produknya terlebih dahulu tanpa harus membayar penuh,” ujar Jonathan.
sumber : Antara

9 hours ago
3













































