REPUBLIKA.CO.ID,KENDAL -- Tim SAR gabungan telah menemukan mahasiswa UIN Walisongo keenam atau korban terakhir yang hanyut Sungai Jolinggo, Desa Getas, Singorojo, Kendal, Jawa Tengah, pada Rabu (5/11/2025) malam sekitar pukul 21:50 WIB. Korban atas nama Nabila Yulian Dessi Pramesti itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Kami dapat laporan dari BPBD Kendal bahwa ada warga setempat yang menemukan sesosok mayat dan kemudian diinfokan ke tim SAR yang standby di posko.Dan setelah di cek ternyata A1 bahwa yang ditemukan warga itu adalah korban terakhir yang sedang dicari," ungkap Kepala Basarnas Semarang Budiono.
Jenazah Nabila ditemukan sekitar sepuluh kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK). Sebelumnya, pada Rabu pagi, tim SAR gabungan telah menemukan dua dari tiga mahasiswa UIN Walisongo yang hilang di Sungai Jolinggo. Mahasiswa atas nama Bima Pranawira dan M Jibril itu ditemukan dalam kondisi meninggal.
Selain ketiga korban yang ditemukan pada Rabu, pada Selasa (4/11/2025), tim SAR sudah berhasil menemukan dan mengevakuasi tiga mahasiswa yang juga dalam kondisi meninggal. Mereka adalah Riska Amelia, Syifa Nadilah, serta M. Labib Rizqi.
"Terima kasih untuk tim SAR gabungan yang berjibaku dalam melakukan pencarian sehingga seluruh korban berhasil ditemukan. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk dapat lebih berhati-hati lagi dalam melakukan aktivitas di sungai apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini," kata Budiono.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang, Moh. Masrur, mengungkapkan, terdapat 15 mahasiswa kampusnya yang terlibat dalam insiden terbawa arus Sungai Jolinggo pada Selasa lalu.
Masrur mengungkapkan, ke-15 mahasiswa yang terlibat dalam insiden di Sungai Jolinggo sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Getas. Mereka semua merupakan mahasiswa semester tujuh yang berasal dari berbagai fakultas.
Masrur menerangkan, sebelum insiden, ke-15 mahasiswa tersebut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi di SDN 1 Getas. "Acara sampai Zuhur. Setelah selesai, mereka pulang salat Zuhur bareng-bareng di posko," katanya ketika diwawancara via telepon pada Selasa (4/11/2025) malam.
Dia menambahkan, setelah menunaikan salat Zuhur berjamaah, ke-15 mahasiswa tersebut secara spontan memutuskan untuk bermain tubing (menyusuri sungai menggunakan ban) di Sungai Jolinggo. "Hari Minggu kemarin, kami terjunkan dosen pembimbing lapangan ke Desa Getas. Dosen pembimbing lapangan sudah mewanti-wanti (para mahasiswa KKN) jangan sampai pergi ke sungai," ucap Masrur.
Masrur mengungkapkan, berdasarkan keterangan para mahasiswa yang selamat, ketika sedang tubing, debit sungai mengalami peningkatan. Menyadari hal tersebut, sembilan mahasiswa berhasil menepi dan keluar dari sungai. "Mereka berusaha menolong yang enam di tengah (sungai) itu tidak bisa. Lalu yang enam itu kena hanyut sungai," ujarnya.
Dia mengatakan, dari enam yang hanyut, tiga di antaranya telah ditemukan tewas pada Selasa sore. Ketiga jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Dr Soewondo Kendal. Sementara itu Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Ali Sutaryo, mengonfirmasi bahwa ketika insiden hanyutnya enam mahasiswa UIN Walisongo, arus Sungai Jolinggo cukup deras. "Saat kejadian, kondisi arus sungai deras karena daerah atas hujan deras," ucapnya.
Ali mengatakan, pihaknya menerima laporan soal insiden tersebut sekitar pukul 13:53 WIB. Setelah itu, BPBD Kendal segera menerjunkan tim ke lokasi kejadian.

2 hours ago
2













































