TEMPO.CO, Solo - Kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Dian Sandi Utama mendatangi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 22 Mei 2025. Dian yang juga ketua DPW PSI Nusa Tenggara Barat (NTB) itu tiba di kediaman Jokowi sekitar pukul 16.40 WIB.
Setelah menunggu beberapa menit di ruang transit, Dian kemudian menemui Jokowi di dalam rumah. Pertemuan keduanya berlangsung sekitar 26 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditemui wartawan seusai bertemu dengan Jokowi, Dian mengaku kedatangannya untuk meminta maaf kepada Jokowi karena telah memposting ijazah Universitas Gadjah Mada atau UGM tanpa izin pemiliknya. “Saya tadi berangkat dari Jakarta setelah pengumuman dari Bareskrim Polri. Saya ingin meminta maaf kepada Bapak (Jokowi) karena telah memposting ijazah beliau tanpa izin,” ungkap Dian.
Dia merasa bersyukur Jokowi bersedia memaafkannya. Jokowi pun membenarkan ijazahnya sama dengan yang diunggah di media sosial. “Alhamdulillahnya Bapak (Jokowi) tidak apa-apa. Dan beliau juga mengatakan bahwa memang itu ijazah yang dipunyai sesuai yang saya posting. Jadi kedatangan saya hanya itu saja,” kata dia.
Lebih lanjut Dian menyerahkan kepastian hukum lanjutan setelah Bareskrim mengumumkan keaslian ijazah Jokowi. Menurut dia, hal itu bukan kapasitasnya lagi. “Kita tinggal tunggu proses hukum yang sedang berjalan, akan seperti apa semua di luar daripada kapasitas saya untuk menjawab itu,” ucap dia.
Dian memastikan kedatangannya ke Solo menemui Jokowi bukan atas arahan dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Dia menegaskan datang untuk meminta maaf saja. “Betul tidak ada arahan sama sekali. Karena itulah saya datang ke sini untuk minta maaf,” kata dia.
Ia mengatakan baru kali pertama bertemu Jokowi secara pribadi. Sebelumnya bertemu Jokowi saat acara PSI. “Beliau memaafkan. Tentu karena niat saya memang tidak pernah untuk mempermalukan beliau. Niat Saya hanya ingin agar itu terang dan segera selesai agar orang-orang yang memfitnah. Ini menyangkut harkat martabat orang,” ucap dia.
Sebelumnya Sandi mengunggah foto ijazah S1 Jokowi dari Universitas Gajah Mada atau UGM. Dalam postingan di akun X pribadinya, Sandi menulis, "Buat yang ributin fotocopy ijazah pak Jokowi yang saya upload pada utas. Biar kalian tenang lebarannya; ini saya upload yang asli."
Atas unggahan itu, Sandi sempat diperiksa penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya terkait laporan Jokowi atas penggunaan ijazah palsu. "Jadi yang saya terima itu undangan klarifikasi terkait dengan laporan Pak Jokowi. Saya sebagai warga negara yang baik yang taat hukum, saya sedang dibutuhkan saat ini keterangannya, saya akan menghadiri," katanya seperti dikutip Antara, Rabu, 21 Mei 2025.