REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menegaskan kesiapan menghadapi tantangan industri reasuransi tahun depan dengan fokus pada ketahanan bisnis, kolaborasi strategis, dan keberlanjutan profitabilitas. Arah strategi ini disampaikan dalam forum tahunan Indonesia Rendezvous 2025 yang berlangsung pada 15–17 Oktober 2025 di Nusa Dua, Bali, dengan tema “Committed to You: Resilience, Growth, and Collaboration.”
Forum tahunan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan industri keuangan, termasuk Staf Khusus Menteri Kesehatan Prastuti Soewondo serta Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun, Ogi Prastomiyono. Kehadiran pejabat publik dan regulator menandakan pentingnya peran reasuransi dalam memperkuat stabilitas ekonomi nasional serta mendukung kebijakan sektor keuangan yang berorientasi pada ketahanan jangka panjang.
Dalam kesempatan itu, Indonesia Re membuka Hospitality Suites sebagai ruang pertemuan bisnis dengan mitra perusahaan asuransi dari dalam dan luar negeri. Pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan kemitraan sekaligus membahas strategi menghadapi pembaruan kontrak tahunan atau renewal treaty 2026.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, mengatakan kegiatan ini menjadi momentum penting bagi perusahaan dalam memperkuat relasi bisnis dan merumuskan langkah strategis ke depan. “Utamanya Indonesia Re menyampaikan fokus dalam hal upaya improvement layanan Indonesia Re dengan tetap memastikan bahwa setiap proses treaty renewal tidak hanya mempertimbangkan pertumbuhan bisnis, tetapi juga keberlanjutan profitabilitas dan ketahanan industri secara keseluruhan,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (30/10/2025).
Pembahasan renewal treaty menjadi agenda utama forum tahun ini. Dalam mekanismenya, seluruh pertanggungan yang diambil perusahaan asuransi akan dibagi ke perusahaan reasuransi sesuai porsi yang disepakati.
Proses pembaruan kontrak tahunan tersebut menjadi tolok ukur hubungan antara Indonesia Re dan mitra asuransi dalam menghadapi dinamika risiko yang semakin kompleks.
Masih dalam rangkaian Indonesia Rendezvous 2025, Indonesia Re juga menyelenggarakan Indonesia Re Broker Forum 2025 yang dihadiri mitra reinsurance broker dari dalam dan luar negeri. Forum ini menjadi wadah berbagi pandangan dan memperkuat kesamaan arah strategi menghadapi tantangan industri reasuransi tahun depan, termasuk dalam menghadapi renewal treaty 2026.
Melalui forum tersebut, Indonesia Re berupaya memperkuat kerja sama dengan para broker untuk menyelaraskan strategi bisnis dan mengoptimalkan struktur treaty yang berkelanjutan. Kolaborasi dinilai penting dalam menjaga praktik perasuransian yang sehat di tengah kebutuhan pasar yang terus berubah.
“Broker Forum ini menjadi platform ideal untuk memperkuat hubungan dengan para broker reasuransi yang juga menjadi mitra bisnis kami, serta membahas isu-isu strategis, termasuk arah kebijakan Renewal Treaty Indonesia Re 2026. Kami ingin memastikan kolaborasi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan industri ke depan,” ujar Delil.
Melalui pendekatan kolaboratif dan penyesuaian kebijakan strategis, Indonesia Re menilai penguatan layanan, efisiensi operasional, serta keberlanjutan bisnis menjadi tiga fokus utama dalam menghadapi 2026.
Tahun depan, perusahaan reasuransi dituntut bukan hanya tumbuh secara bisnis, tetapi juga mampu menjaga resiliensi industri dalam menghadapi risiko global dan transformasi digital yang semakin cepat.

9 hours ago
4













































