REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bantuan pangan yang digunakan oleh lebih dari 40 juta warga Amerika Serikat (AS) tidak akan didistribusikan mulai November akibat penutupan pemerintahan yang masih berlangsung, menurut Departemen Pertanian AS.
“Intinya, sumber dana telah habis,” kata departemen tersebut dalam pemberitahuan di situs web resminya, sambil menyalahkan Partai Demokrat di Senat atas kebuntuan politik yang terjadi.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Program Bantuan Nutrisi Tambahan atau Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP) digunakan oleh satu dari delapan warga Amerika dan memainkan peran penting dalam anggaran kebutuhan pokok banyak keluarga berpenghasilan rendah.
Awal bulan ini, pemerintahan Presiden Donald Trump menolak menggunakan dana cadangan yang seharusnya dapat memperpanjang manfaat program tersebut. Pemerintah beralasan dana itu diperlukan untuk keadaan darurat seperti bencana alam.
Partai Demokrat mengecam keputusan Trump tersebut. “Ini mungkin pelanggaran paling kejam dan tidak sah yang dilakukan pemerintahan Trump sejauh ini,” kata anggota Kongres Rosa DeLauro dan Angie Craig dalam pernyataan bersama, Jumat (24/10/2025), dikutip dari laman BBC News.
Mereka juga mengkritik presiden karena memberikan bantuan ke Argentina dan membangun ballroom baru di Gedung Putih selama masa penutupan pemerintahan.
Menurut Center on Budget and Policy Priorities (CBPP), lembaga kajian kebijakan yang berfokus pada keluarga berpenghasilan rendah, dana cadangan yang ada hanya cukup untuk menutupi sekitar 60 persen manfaat dalam satu bulan.
Dalam surat yang dikirim ke Departemen Pertanian pada Jumat, anggota DPR dari Partai Demokrat menyatakan masih ada “dana signifikan yang tersedia dalam cadangan SNAP yang disediakan Kongres untuk situasi seperti ini dan dapat digunakan untuk mendanai sebagian besar manfaat bulan November.”
Mereka meminta Menteri Pertanian Brooke Rollins mencairkan dana cadangan tersebut dan mentransfer dana lain yang tersedia di departemennya untuk mendanai program sepenuhnya selama bulan tersebut. Namun, dalam memo internal yang diperoleh media AS, Rollins menegaskan bahwa dana cadangan hanya dapat digunakan untuk “keadaan darurat yang sebenarnya”, terutama bencana alam.
Sebelumnya, dalam rencana darurat yang dipublikasikan untuk menghadapi penutupan pemerintahan, departemennya menyatakan akan mempertahankan sejumlah kecil pegawai agar tidak dirumahkan demi menjalankan program SNAP. Dokumen itu juga mencatat bahwa Kongres telah menciptakan “dana cadangan multi-tahun” untuk memastikan negara bagian tetap dapat mendistribusikan manfaat.
SNAP bekerja dengan memberikan kartu debit isi ulang kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. Rata-rata, sebuah keluarga beranggotakan empat orang menerima 715 dolar AS (sekitar Rp11 juta) per bulan, menurut CBPP setara kurang dari 6 dolar AS (sekitar Rp 90 ribu) per orang per hari.
Program ini dijalankan oleh masing-masing negara bagian, dengan sebagian besar pendanaan berasal dari pemerintah federal. Beberapa negara bagian telah berjanji menggunakan dana mereka sendiri untuk menutupi kekurangan, namun pemerintah federal memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengganti biaya tersebut.
Beberapa negara bagian, termasuk Massachusetts, yang diperkirakan akan kehilangan manfaat bagi satu juta warganya, menyatakan tidak memiliki cukup dana untuk menutupi kekurangan itu. Banyak negara bagian kini bekerja sama dengan penerima SNAP untuk mencari dapur umum amal dan sumber makanan alternatif. California bahkan mengerahkan Garda Nasional untuk membantu distribusi pangan.
Penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari ke-26 pada Ahad (26/10/2025), menjadikannya penutupan pemerintahan terpanjang kedua dalam sejarah negara itu.

3 hours ago
2














































