FIFA Tolak Banding Kasus Pemain Naturalisasi Malaysia, FAM Bersikeras Maju ke CAS

6 hours ago 3

Pemain naturalisasi Malaysia Rodrigo Holgado (kiri) berebut bola dengan pemain Vietnam Do Duy Manh selama pertandingan Grup F kualifikasi Piala Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 10 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menolak banding yang diajukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait kasus pemain naturalisasi yang diduga melanggar regulasi kelayakan pemain internasional. Keputusan FIFA itu diumumkan FAM melalui pernyataan resmi pada Senin (3/11/2025).

“Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menerima keputusan banding dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), yang mana banding kami telah ditolak,” tulis FAM dalam pernyataan yang ditandatangani Pejabat Presiden Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

FAM berencana meminta klarifikasi tertulis dari FIFA sebelum melanjutkan langkah hukum ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). “Kami akan menulis surat kepada FIFA untuk mendapatkan rincian lengkap dan alasan tertulis atas keputusan tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya,” lanjut pernyataan tersebut.

Kasus ini mencuat setelah Komite Disiplin FIFA sebulan lalu menuding adanya dugaan pemalsuan dokumen kelahiran tujuh pemain naturalisasi Malaysia — Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. FIFA mengklaim telah memperoleh akta kelahiran asli yang berbeda secara signifikan dari dokumen yang diajukan FAM untuk membuktikan garis keturunan lokal para pemain tersebut.

Komite Disiplin FIFA sebulan lalu menyatakan temuan itu menunjukkan lemahnya pengawasan dan kehati-hatian dari pihak FAM maupun pemain. Federasi sepak bola internasional itu menegaskan sikap tegas terhadap segala bentuk manipulasi administratif.

“Perilaku seperti itu mengikis kepercayaan terhadap keadilan kompetisi dan membahayakan esensi sepak bola sebagai aktivitas yang didasarkan pada kejujuran dan transparansi,” tulis FIFA dalam pernyataannya.

Yusoff Mahadi mengaku keputusan terbaru FIFA tersebut mengejutkan. “Ini pertama kalinya FAM menghadapi situasi seperti ini. Namun kami akan terus memperjuangkan hak-hak pemain dan kepentingan sepak bola Malaysia di tingkat internasional,” ujarnya.

FAM kini menyiapkan langkah hukum ke CAS di Lausanne, Swiss, guna mempertahankan posisi mereka serta menghindari kemungkinan sanksi tambahan dari FIFA.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |