REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Perubahan iklim membawa dampak nyata dalam bentuk kondisi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi. Mulai dari curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, hingga sengatan panas (gelombang panas), fenomena ini tak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga membawa dampak negatif serius terhadap kesehatan manusia.
Cuaca ekstrem menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi penyebaran penyakit, sehingga risiko penularan beberapa jenis penyakit tertentu berpeluang besar untuk meningkat. "Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin (2/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh. "Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata dr Faisal, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Ia mengatakan konsumsi makanan yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Asupan vitamin D juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta meningkatkan kesehatan tulang dan gigi. Makanan sumber vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi seimbang, menurut dokter, penting pula untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh semasa kondisi cuaca ekstrem. Kebutuhan cairan orang dewasa sekitar 30 sampai 35 mililiter per kilogram berat badan. Dengan demikian, orang dengan berat badan 60 kilogram punya kebutuhan cairan antara 1,8 liter sampai 2,1 liter.
Dokter Faisal juga menyampaikan pentingnya mengupayakan tubuh punya waktu istirahat antara tujuh sampai delapan jam sehari. "Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berpeluang menghadapi kondisi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober 2025 hingga awal November 2025. Pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan ini, hujan lebat dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.

6 hours ago
3













































