Pembangunan hunian sementara untuk warga terdampak banjir di Aceh Tamiang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Brantas Abipraya terlibat dalam percepatan pemulihan pascabencana banjir di sejumlah wilayah Sumatera, termasuk Aceh Tamiang. Perusahaan bersama Danantara Indonesia, Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), dan BUMN karya lain menyiapkan dukungan pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi warga terdampak.
Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi menyampaikan, sekitar 15 ribu unit Huntara direncanakan dibangun di berbagai lokasi terdampak bencana. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 unit ditargetkan rampung hingga akhir 2025.
“Keterlibatan aktif perusahaan dalam penanganan bencana merupakan bagian dari tanggung jawab BUMN dalam mendukung negara dan masyarakat, khususnya pada masa darurat dan pemulihan pascabencana,” ujar Sugeng dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/12/2025).
Sugeng menyebut pembangunan Huntara menjadi bagian dari tahapan pemulihan agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan. Brantas Abipraya mengerahkan sumber daya, alat berat, dan tenaga kerja untuk mempercepat penyelesaian pembangunan.
Chief Operating Officer Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria mengatakan dukungan BUMN difokuskan agar pemulihan berlangsung cepat dan terkoordinasi. Dukungan tersebut mencakup pemulihan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan air bersih, pengerahan alat berat, serta pelibatan tenaga kerja di wilayah terdampak, termasuk Aceh Tamiang.
SVP Divisi Operasi I Brantas Abipraya Syafriandy menambahkan jajaran operasional difokuskan pada penyelesaian Huntara sebagai prioritas pemulihan. Ia menyebut hunian sementara dibutuhkan agar warga terdampak dapat kembali menempati tempat tinggal yang lebih layak dan aman.

2 hours ago
2




































